1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Kembangkan ayam lokal, Kutim bisa jadi kawasan ternak di Kalimantan

“MoU ini jangan hanya di atas kertas saja. Saya ingin ada tindak lanjut dan Kutim menjadi kawasan ternak di Kalimantan,” kata Ketut.

GM EDS PT KPC Wawan Setiawan menyerahkan MoU yang sudah ditandatangani kepada Bupati Ismunandar disaksikan Dirjen PKH I Ketut Diarmita dan wakil ketua DPRD Hj Encek UR Firgasih. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Jum'at, 03 Maret 2017 05:04

Merdeka.com, Kutai Timur - Jika Memori Of Understanding (MoU) yang ditandatangani antara Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim), PT Kaltim Prima coal (KPC) dan Himpunan Pengusaha Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) ditindaklanjuti di lapangan, bakal berdampak positif. Penandatanganan itu disaksikan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, Kamis (2/3) kemarin.

Dari Pemkab Kutim diwakili Bupati Ismunandar, sedangkan KPC diwakili GM ESD Wawan Setiawan serta Himpuli diwakili ketuanya AdeM Zulkarnaen. Hadir pada acara itu Wakil Ketua DPRD Kutim Ny Encek UR Firgasih, Wakil Bupati Kasmidi Buang, sejumlah staf Ditjen PKH, anggota dan pengurus Himpuli dan undangan lainnya.

Pada kesempatan itu, Dirjen PKH I Ketut Diarmita meminta kepada semua pihak yang melakukan tandatangan MoU tadi, agar mampu menindaklanjuti kerjasama di lapangan nantinya. “Jangan sampai hanya di atas kertas saja. Saya ingin ada tindak lanjut dan Kutim menjadi kawasan ternak di Kalimantan,” kata Ketut.

Dijelaskan, jika selama ini Kaltim dan Kutim masih terus mendatangkan sapi dari luar, diharapkan ke depannya tidak ada lagi. Bahkan kalau bisa justru menjadi pemasok. Demikian juga di sektor unggas lokal, Kutim memiliki potensi untuk mengembangkannya dengan baik. Selian lahan masih luas, ada perusahaan tambang batubara seperti KPC bisa membantu untuk mengembangkan unggas lokal tersebut.

Pihaknya ingin menciptakan sektor-sektor unggas di daerah, sehingga Indonesia ke depan tidak lagi kekurangan daging, baik sapi maupun ayam. Dengan mendorong daerah mengembangkan peternakan ayam, diharapkan mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal sendiri dengan baik.

Sedangkan Bupati Kutim Ismunandar mengatakan, MoU yang ditandatangani bersama tersebut tidak bakal di atas kertas saja.  Pihaknya berjanji akan merealisasikan di lapangan, sebab Ismu, panggilan akrab mantan Sekretaris Kabupaten ini optimis di Kutim ada KPC yang mampu memasok alokasi dana untuk pengembangan ternak di Kutim. Demikian juga dengan kerjasama Himpuli yang sudah mumpuni di bidangnya.

Untuk pengembangan ayam lokal, pihaknya optimis akan berkembang dengan baik. Untuk itu, orang nomor satu di Kutim ini meminta bimbingan dan arahan dari Dirjen PKH dan jajarannya, agar peternak di Kutim bisa mengelola ternak dengan baik. Sekarang di Bengalon sudah ada peternak ayam lokal yang cukup mumpuni atas bimbingan dari PT KPC, sehingga nantinya bisa ditularkan ke petetnak ayam lainnya.

Mengenai penggemukan sapi, bupati mengatakan, jika ada bantuan sapi lagi harus dikarantina terlebih dulu di Pesat (Pusat Ternak Sapi) yang dikelola KPC, agar sapinya bisa menyesuaikan diri terlebih dulu. “Sebab, selama ini sapi yang datang langsung diserahkan ke petani, sehingga hewan itu stres setelah melalui perjalanan yang cukup panjang. Sehingga banyak yang mati setelah sampai di tangan petani,” kata Ismunandar.

Sedangkan GMESDM KPC Wawan Setiawan mengatakan, pihaknya akan terus mengembangkan ternak sapi maupun ayam lokal bekerjasama dengan Himpuli dan peternak lokal. “Ini sudah menjadi kewajiban kami untuk memantu peternak lokal akan bisa berkembang dan mandiri, sesuai program pemerintah Kutim membangun dari Desa,” kata Wawan, panggilan akrabnya.

KPC akan terus berusaha untuk membantu pemerintah maupun masyarakat dalam pengembangan ekonomi ke depan.  Salah satunya mengembangkan ternak sapi dan ternak ayam lokal yang sudah dikembangkan di Bengalon. Jika ternak ayam lokal ini berkembang dengan baik, dia optimis Kutim bakal surplus daging ayam, sehingga bisa memasok ke daerah lainnya.

Ketua Himpuli Ade M Zulkarnaen mengatakan, pengembangan ternak ayam lokal ini menjadi hal yang harus dikembangkan di Indonesia. Pihaknya berjanji akan terus membantu Kutai Timur dalam mengembangkan ternak ayam lokal, sehingga pertumbuhan ternak di Kutim bisa seperti di Jawa.

Bahkan dia optimis, Kutim bisa menjadi sentral ternak di Kalimantan ke depannya, jika ternak ayam lokal ini dikelola serius. Terlebih ada PT Kaltim Prima Coal yang siap membantu untuk mengembangkannya, demikian juga pemerintah daerah juga serius untuk mengembangkan ternak ayam lokal tersebut.

“Di Kutim masih memiliki peluang besar untuk mengembangkan ternak ayam lokal. Selain luas lahannya, juga semangat pemerintah daerah dan ditunjang KPC yang akan memberikan bantuan pengembangan bibit ternah. Ini sudah klop untuk mengembangkan ternaknya. Tinggal bagaimana peternak dididik untuk mengelola ternak menjadi lebih baik lagi ke depan,” kata Ade, panggilan akrab Ketua Himpuli ini.

Usai acara penandatanganan MoU, Bupati Ismunandar, Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Wakil Ketua DPRD Hj Encek UR Firgasih bersama rombongan langsung meluncur ke Bogor untuk meninjau lokasi ternak unggas lokal.  Saat berkunjung ke lokasi ternak, GM ESDM Wawan Setiawan dan beberapa perwakilan KPC turut serta. Demikian juga Ketua Himpuli Ade Zulkarnaen serta sejumlah pengurus dan anggotanya.

 

(AJ/AJ)
  1. Pemerintahan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA