“Dengan alat pembuat es batu yang sederhana dan bentuknya kecil ini, diharapkan bisa membantu pedagang ikan di pasaran," kata Nur Ali.
Merdeka.com, Kutai Timur - Untuk memberikan semangat dan membantu pedagang ikan segar agar tetap laku di pasaran, Pemerintah Kutai Timur bakal mendatangkan ice flake machine melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP). Langkah ini ditempuh, agar ikan yang dijual tetap kondisi segar.
“Dengan alat pembuat es batu yang sederhana dan bentuknya kecil ini, diharapkan bisa membantu pedagang ikan di pasaran. Jika diberikan es, tentunya kan akan tetap segar dan lebih awet,” kata Kepala DKP Kutim Nur Ali.
Menurut Nur Ali, alat pembuat es batu ini didatangkan untuk membantu meringankan beban pedagang ikan. Terlebih es batu yang digunakan untuk menjaga ikan tetap segar di pasaran harganya relatif mahal serta cepat mencair.
Dijelaskan, alat ini juga untuk memenuhi kebutuhan es batu bagi pedagang ikan. Sehingga pedagang tidak lagi mengawetkan ikan menggunakan formalin akan tetapi menggunakan es batu yang ada.
Dikatakan, menjaga kesegaran ikan dengan es batu yang berdaya tahan cukup lama dan harga terjangkau. DKP berencana mendatangkan empat alat dan disebarkan di empat kecamatan secara bertahap. Yaitu untuk Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Kaliorang dan Sangkulirang. Alat bakal didatangkan pada Juli ini dan dikelola oleh koperasi masing-masing. Saat ini masih dalam proses pengiriman. Karena mesin ini khusus, maka dalam mengoperasikannya juga diperlukan keahlian khusus dan lebih dulu harus mengikuti pelatihan.
"Didatangkan secara bertahap dulu, tahap pertama di Sangatta Utara dan Kaliorang dan tahap dua Sangatta Selatan dan Sangkulirang. Untuk di Bengalon masih terkendala persyaratan. Untuk menjalankan alat itu nanti operator dilatih dulu, kalau sudah bisa baru dilepas. Harapannya dengan adanya alat ini bisa membantu masyarakat, terutama nelayan dan pedagang ikan," ungkapnya di Kantor DKP Kutim.
Amir, salah seorang warga kampung nelayan di Sangatta selatan mengaku sangat senang dan mengapresiasi program dari DKP. Dia berharap alat itu bisa segera dimanfaatkan pedagang ikan dan dipergunakan sebagai mana mestinya.
"Harga es batu (saat ini) Rp 2000 per biji dan tidak jarang belum masak maksimal. Sehingga mencairnya cepat, dengan keberadaan alat itu nanti pasti akan membantu kami," tuturnya.