“Ini sebagai bentuk kepedulian kita bersama dalam melestarikan adat istiadat dan budaya lokal," kata Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Masyarakat adat di Kutim memperoleh angin segar dalam penyaluran dana corporate social responsibility (CSR). Sebab, salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia yang beroperasi di Kutim, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) setuju untuk mengalokasinnya ke masyarakat adat.
Hal itu terungkap dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung Bupati Ismunandar dan didampingi Wabup Kasmidi Bulang di Bappeda belum lama in. Pertemuan itu juga dihadiri Sekretaris Kabupaten Irawansyah dan Kepala Bappeda Sumarjana. Sedangkan pihak KPC diwakili GM ESDM Wawan Setiawan dan perwakilan manajemen lainnya.
“Ini sebagai bentuk kepedulian kita bersama dalam melestarikan adat istiadat dan budaya lokal. Sehingga perlu dukungan semua pihak termasuk perusahaan yang beroperasi di Kutim,” kata Ismunandar.
Pada pertemuan itu, hadir juga Kepala Adat Besar Kutim H Abdal Nanang dan Ketua Badan Promosi Pariwisata Kutim Rustam Effendi Lubis. Dalam pertemuan itu dihasilkan kesepakatan penting, yakni PT KPC sepakat untuk mengalokasikan program CSR untuk masyarakat adat Kutim.
“Adapun mekanismenya akan dilaksanakan dalam lokakarya CSR masyarakat adat, yang dilaksanakan setelah lebaran nanti,” kata Bupati Kutim Ismunandar ditemui usai rapat dimaksud.
Ismu menjelaskan inti program CSR untuk masyarakat adat ini adalah peningkatan pertanian masyarakat adat. Pembukaan akses pariwisata Kutim dan peningkatan kapasitas budaya semua paguyuban etnis di Kutim. Bupati berharap dengan keterlibatan perusahaan dan stakeholder lainnya dalam mendukung sekaligus mengembangkan adat, budaya dan tradisi yang menjadi jati diri bangsa, tak terkecuali di Kabupaten ini dapat semakin lestari.