1. KUTAI TIMUR
  2. SENI BUDAYA

Pesta adat pelas tanah dan lomplai harus didukung dan dilestarikan

“Selain dua pesta adat, kita juga komitmen melestarikan karst dan gua-gua pra-sejarah sebagai warisan budaya,” kata Iman Hidayat.

Pesta adat pelas tanah seperti ini akan terus dilestarikan Pemkab Kutim, selain pesta adat lom plai yang ada di Muara Wahau. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Sabtu, 10 Juni 2017 10:53

Merdeka.com, Kutai Timur - Meski sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru, Dinas Kebudayaan (Disbud) Kutim tetap memiliki komitmen besar dalam mendukung dan memajukan berbagai budaya dan adat yang ada di daerah ini. Salah satunya adalah pesta adat pelas tanah dan pesta ada lom plai.

Mengeni pesta adat pelas tanah dan lomplai, menurut mantan Kadisdikbud Kutim ini, karena dua budaya tersebut merupakan simbol dari rasa syukur  dan implementasi puncak upaya pelestarian tradisi Kutai dan Dayak. Terlebih budaya dimaksud penuh dengan praktik dan ritual antara masyarakat dan alam.

Sebab, kedua pesta adat tersebut merupakan salah satu simbul budaya lokal yang perlu dilestarikan. Bahkan keduanya bisa menjadi daya tarik dan mendukung kepariwisataan Kutim. Tidak menutup kemungkinan, keduanya dijadikan agenda nasional dalam kunjungan para wisatawan baik domestik maupun internasional.

“Selain dua pesta adat tersebut, kita juga komitmen melestarikan, mensosioalisasikan, memperkenalkan dan membangun akses infrastruktur yang bermanfaat di kawasan karst dan gua-gua pra-sejarah yang ada di dalamnya sebagai warisan budaya dan alam dunia,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kutim Iman Hidayat.

Terlebih saat ini gambar cadas yang merupakan kawasan karst Sangkulirang Tanjung Mangkalihat, menjadi salah satu nominator terpopuler di API 2017. Semuanya harus didukung dan disukseskan bersama, karena karst merupakan salah satu warisan budaya internasional yang berusia ribuan bahkan ratusan tahun.

Selanjutnya Pemkab Kutim melalui Disbud mendukung pelestarian dan pembinaan cabang-cabang seni budaya lokal dan daerah lain yang tumbuh dan berkembang di wilayah ini. Tak hanya itu Pemkab Kutim juga mendukung pengembangan perpustakaan dan pembangunan museum. Berkomitmen meningkatkan dukungan dana CSR (corporate social responcibility) perusahaan yang ada di Kutim. Agar mendukung kegiatan kebudayaan baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.

“Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mendukung pelaksanaan rencana strategis dan program kerja Dinas Kebudayaan Kutai Timur dan Dewan Kesenian Daerah Kutai Timur. Serta lembaga adat dan kebudayaan lainnya dalam bidang kebudayaan pada tahun 2021,” jelas Iman.

Dengan komitmen ini, Iman, sapaan mantan Kabid Fispra Bappeda Kutim ini mengharapkan seluruh kebudayaan yang ada di Kabupaten ini terus dapat dilestarikan dan berkembang. Dapat lebih dikenal hingga tingkat nasional dan mancanegara. Selain itu tradisi yang ditinggalkan oleh nenek moyang di daerah ini dapat terus bertahan sebagai warisan dunia. Hingga pada akhirnya dapat mendukung kemajuan sektor pariwisata di Kabupaten Kutim.

(AJ/AJ)
  1. Adat Kutim
  2. Seni dan Budaya
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA