1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Dari 140 desa di Kutim baru 45 BUMDes yang terbentuk

“Kita akan terus dorong setiap desa membentuk BUMDes, sehingga perekonomian masyarakat bisa lebih berkembang lagi,” kata Suwandi.

Suasana pembentukan Bumdes di salah satu desa. Di Kutim sendiri baru ada 45 Bumdes yang terbentuk dan diharapkan setiap desa memiliki Bumdes untuk mendorong roda perekonomian desa setempat. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Minggu, 17 September 2017 07:22

Merdeka.com, Kutai Timur - Kutai Timur yang memiliki 140-an desa, baru terdapat 45 Badan Usaha Milik Desa (BumDes) yang sehat lantaran mempunyai jenis usaha yang mapan dan bisa dihandalkan. Ke depan, setiap desa diharapkan membentuk Bumdes untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kutim H Suwandi, keberadaan Bumdes akan memberikan dorongan bagi desa setempat untuk menjalankan usahanya dan meningkatkan kesejahteraan warganya. Jika Bumdes berhasil, tentunya tingkat kesejahteraan masyarakat lebih meningkat.

“Kita akan terus dorong setiap desa membentuk Bumdes. Sehingga usaha desa akan berjalan, demikian juga perekonomian masyarakat bisa lebih berkembang lagi,” kata Suwandi.

Dari 140 desa yang ada, baru ada sekitar 45 Bumdes yang dinilai cukup sehati. Pihaknya berharap, Bumdes ini mampu bersaing dengan pelaku usaha lainnya, sehingga akan mendorong masyarakat mengembangkan Bumdes di desanya masing-masing.

Dari 45 Bumdes yang ada, Bumdes Swarga Bara merupakan yang terbaik. Salah satu indikatornya adalah, Bumdes tersebut sangat sehat dan memiliki banyak usaha.  “Pendapatan setahun mencapai Rp 112 juta,” kata Suwandi, didampingi Kepala Seksi (Kasi) Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kutim, Wenadianto.

Ditambahkan Wenadianto, BUMDes Desa Swarga Bara yang dikelola Swarga Mitra Mandiri memiliki beberapa unit usaha, antara lain Koperasi Simpan Pinjam, Pengelolaan Air Bersih, Ekowisata, Perkebunan Sawit, Workshop Batik, Ekowisata, serta Katering.

Menurut Wenadianto, dari sekian banyak unit usaha BUMDes Swarga, Pengelolaan Air Bersih, dianggap paling sehat, karena mampu meraup pendapatan rata-rata Rp 10 juta per bulan.

"Untuk pengelolaan air bersih saja pendapatan kotor  dikatakan hingga Rp 10 juta per bulan. disana juga ada ekowisata hutan prevap TNK yang mana pengunjungnya kebanyakan turis asing," ujarnya.

Dengan berbagai program Pemkab Kutim tahun 2017, BUMDes lain dapat mengikuti jejak Swarga Bara, serta desa lain yang dianggap sukses mengelola usaha desa. Wenadianto berharap, kolaborasi pemangku kepentingan di semua level, dapat meningkatkan kinerja BUMDes lebih baik.

"Diharap BUMDes di tiap Desa juga dapat berhasil, dengan melakukan program peningkatan kapasitas masyarakat desa, studi pembelajaran, dan lain-lain. Kita bersama BUMDes akan membenahi usaha secara perlahan," katanya.

(AJ/AJ)
  1. Pemerintahan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA