“Tidak salah jika kita membangun dari desa, karena selaras seperti nawacita pak Jokowi (Presiden RI),” kata Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Usai menghadiri Musrenbangcam (Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan) di sejumlah daerah, Bupati Ismunandar menyimpulkan bahwa seluruh keinginan masyarakat yang didatanginya. Yakni, kebutuhan dasar seperti termaktub dalam Gerakan Pembangunan Deda Mandiri dan Terpadu (Gerbang Dea Madu).
Bupati Ismunandar mengatakan, dari awal perjalanan Musrenbangcam hingga terakhir di kecamatan Karangan, telah menjadi catatan penting kepemimpinan Ismu-KB dalam Pemerintahan Kabupaten Kutim. Permasalahan yang ada di desa adalah kebutuhan dasar, untuk itu tidak salah jika program Bupati dan Wabup terpilih selaras dengan nawa cita Presiden RI Joko Widodo. Yaitu membangun dari pinggiran atau di Kutim melalui Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu (Gerbang Desa Madu).
“Tidak salah jika kita membangun dari desa, karena selaras seperti nawacita pak Jokowi (Presiden RI). Dari hasil musrenbang yang telah kami jalani hingga kini, terdapat persoalan yang cukup menonjol. Diantaranya listrik, air bersih, kesehatan dan pendidikan. Untuk perbaikan itu ,semua InsyaAllah akan segera diselesaikan melalui alokasi dana yang telah disiapkan,” jelasnya.
Dalam program “Desa Membangun” satu desa di alokasikan Rp 2-5 miliyar. Pemerintah mengalokasikan dana tersebut agar desa bisa menjawab persoalan, usulan pembangunan skala prioritas. Sehingga tidak tergantung lagi daro dana lain. Seperti dari dana aspirasi DPRD atau sumber dana lainnya.
Ismu membeberkan hal tersebut saat membuka Murenbangcam di Balai pertemuan umum (BPU), Kecamatan Karangan. Kesimpulan orang nomor satu di Pemkab Kutim ini disaksikan pula oleh Wakil Ketua II DPRD Kutim Encek UR Firgasih berserta anggota DPRD Kutim. Wakapolres Kutim Kompol Donny Lumban Toruan, Camat Karangan Suharman, Kepala Bidang Prasarana Bappeda Kutim Akhmad Fauzan sejumlah pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkup Pemkab Kutim, kepala desa, perangkat desa, perwakilan perusahaan serta puluhan warga kecamatan, Jum’at (24/2) lalu.
Camat Karangan Suharman melaporkan, melalui hasil Murenbangdes beberapa waktu lalu, terdapat hasil usulan. Kelanjutan pembangunan jalan, pasar, fasilitas kesehatan, fasilitas sekolah, perhatian sektor wisata, listrik, peningkatan status keamanan. Warga Karangan juga menyampaikan aspirasi berupa keinginan menjadi tuan rumah MTQ 2018 mendatang.
“Hal mendasar yang dibutuhkan masyarakat meliputi kelanjutan jalan alternatif Desa Pengadan dan Sandaran seberang, layanan kesehatan akibat kurang tim medis, ambulance, perhatian pada sarana dan prasarana sekolah baik ruang belajar, RKB, laboratorium, mes guru,” katanya.
Berikutnya peningkatan sektor wisata yang potensial seperti air panas, goa telapak tangan dan air terjun, kemudian pembinaan koperasi. Tenaga listrik dan air bersih, mengingat warga masih menggunakan air sungai. Kehadiran bank juga penting guna menyimpan uang, lalu pembangunan pasar dan peningkatan keamanan dengan peningkatan status jadi Polsek. Khusus untuk pembangunan Polsek, pihak kecamatan telah melengkapi persyaratan lahan dan kelengkapan lainnya.
Plt Kepala Badan Perecanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumarjana melalui Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Pengembangan Wilayah Akhmad Fauzan menjelaskan, bahwa susunan program pembangunan dari Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi hingga Nasional melalui rangkaian yang sistematis.
“Untuk Kecamatan lewat Musrenbangcam yang bertujuan sama yaitu menampung aspirasi masyarakat sebagai agenda pelaksanaan pembangunan pemerintah daerah dan pusat untuk 1 tahun kedepan.
Untuk Kutim, fokus pembagunan melalui tema gerakan membangun desa, pembangunan di pedesaan hendaknya sesuai dengan program RPJMD 2016-2021 Gerbang Desa Madu. Sehingga akuntabilitas peningkatan taraf pembagunan di pedesaan melalui sejumlah indeks terprogram dapat mencapai hasil yang diharapkan.