1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Bupati minta Pertamina bantu percepat pengalihan aset bandara Sangkima

“Sehingga secepatnya dimanfaatkan, paling tidak bisa didarati pesawat jenis ATR terlebih dulu,” kata Ismunandar.

Bupati Ismunandar memberikan sambutan saat buka puasa bersama dengan jajaran SKK Migas dan Pertamina di rumja Bupati Bukit Pelangi. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Minggu, 18 Juni 2017 10:12

Merdeka.com, Kutai Timur - Bupati Kutim Ismunandar meminta kepada PT Pertamina untuk membantu proses pengalihan aset bandara Sangkima ke Pemkab Kutim, sehingga bisa secepatnya difungsikan. Sebab, permintaan masyarakat mengenai arus transportasi udara cukup banyak peminatnya.

“Saya berharap proses pengalihan aset Bandara Sangkima milik PT Pertamina EP Field Sangatta dapat segera diserahterimakan kepada Pemkab Kutim. Sehingga secepatnya dimanfaatkan, paling tidak bisa didarati pesawat jenis ATR terlebih dulu,” kata orang nomor satu di Kutim ini.

Pernyataan itu diutarakan mantan Seskab Kutim ini saat acara buka puasa bersama dengan jajaran SKK Migas dan PT Pertamina, Kamis (16/6) lalu, di pendopo rumah jabatan bupati, kawasan Bukit Pelangi.

Acara itu juga dihadiri sejumlah pejabat esselon II dan III lingkup Pemkab Kutim, jajaran karyawan SKK Migas maupun Pertamina serta jurnalis di Sangatta. Kegiatan itu berlangsung sederhana serta untuk menjalin tali silaturahim antar Pemkab dan SKK Migas serta Pertamina maupun kalangan jurnalis.

Bupati menyebutkan mengapa bandara prioritas? Karena arus masuk ke Sangatta cukup tinggi serta permintaan layanan penerbangan komersil juga sangat dibutuhkan. Masyarakat juga ingin menikmati fasilitas transportasi udara seperti di daerah lainnya.

Menurut Ismu, panggilan akrab mantan Kadis PU Kutim ini, jika bandara Sangkima sudah diserahterimakan dan dimanfaatkan, jalur transportasi udara ke Balikpapan dan Samarinda bisa lebih lancar lagi. Selama ini, sebagian besar masyarakat menempuh perjalanan darat Sangatta-Balikpapan sekitar 8 jam, sehingga terasa capek sekali.

Pada kesempatan itu, Ismu juga mengingatkan kepada warga Kutim bahwa daerah ini sudah memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti minyak yang dikelola PT Pertamina. Bahkan sejarah mencatat, bahwa sumber daya potensial itu, sudah lebih dulu ada dibanding keberadaan pemerintahan Kutai Timur.
 
Sebagai contoh tambah Ismu, adanya sumur-sumur minyak berusia tua yang terdapat di Sangatta Selatan dan sekitarnya. “Sumur minyak yang berusia tua itu operasionalnya lebih lama dibandingkan umur perjalanan pemerintahan Kutim sendiri,” kata Ismu.

Dijelaskan Ismu, peran Pertamina cukup besar. Salah satunya ketika terjadi kelangkaan tabung gas elpiji ukuran 3 kg, pihaknya membahasnya dengan Pertamina. Sebab, kebutuhan ini menyangkut kehidupan orang banyak dan menengah ke bawah, sehingga perlu dicarikan solusi yang tepat dan cepat.

Hasilnya kelangkaan elpiji ini sudah teratasi dengan langkah Pertamina  menambah jumlah pasokan tabung gas berwarna hijau ini sekitar 7.000 tabung gas memenuhi kebutuhan warga menjelang perayaan Lebaran,” ujar Ismunandar.

Sedangkan Kepala SKK Migas Kalimantan Sulawesi (Kalsul) Bambang Arianto mengatakan, road show yang dibalut dengan acara buka puasa bersama ini diharapkan mampu meningkatkan tali silaturahim antara Pemkab, SKK Migas, Pertamina dan kalangan jurnalis. Pihaknya akan terus berupaya meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di sumur-sumur tua maupun baru terus dilakukan di tengah-tengah kemerosotan harga di tingkat dunia.

“Acara ini tidak lepas dari apresiasi Bupati Ismunandar memberikan tempat penyelenggaraan kegiatan. Sebelum di Sangatta, Kutim, roadshow sudah berjalan menyasar ke Pemprov Katim di Samarinda dan Tenggarong, Kutai Kartanegara,” jelas Bambang.

Dikatakan, sebagaimana diungkapkan dari hadist hikayat Bukhari, barang siapa yang ingin dipanjangkan umur dan rezekinya maka bersilaturahim. Untuk itu ia berharap dukungan Pemkab Kutim dapat membuat Pertamina EP Field Sangatta dapat terus melaju.

Bambang menerangkan Sektor Migas sangat strategis dan memberikan kontribusi besar bagi pendapatan Negara. Hingga saat ini, Pemkab Kutim selalu bersinergi dalam program produksi optimal dalam sektor migas. Karena menjadi kegiatan nasional yang harus sama-sama dijaga. Tentu kuncinya silaturahim, Kutim pada khususnya selalu memberikan lampu hijau mendukung kegiatan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) PT Pertamina EP Field dalam perizinan operasional mengelola minyak mentah dan gas. Sehingga tidak terkendala dan hasilnya tercipta hubungan harmonis memajukan hulu migas Sangatta.

(AJ/AJ)
  1. Infrastruktur
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA