1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Bupati minta gaji guru, doja dan rohaniawan dibayar sebelum lebaran

“Saya minta sebelum lebaran sudah dicairkan, sehingga bisa membantu kebutuhan mereka saat lebaran nanti,” kata Ismunandar.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Suwandi melaporkan tentang belum dibayarkannya honor dai dan doja serta rohaniawan. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Jum'at, 16 Juni 2017 14:36

Merdeka.com, Kutai Timur - Keluhan sejumlah guru honor dan doja (penjaga masjid) serta rohaniawan yang sebagian belum dibayarkan, memperoleh perhatian Bupati Kutim Ismunandar. Orang nomor satu di Kutim ini meminta kepada Sekretaris Kabupaten dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani, untuk segera mencairkannya.

“Saya minta sebelum lebaran sudah dicairkan, sehingga bisa membantu kebutuhan mereka saat lebaran nanti,” kata mantan Sekretaris Kabupaten (Seskab) Kutim itu belum lama ini.

Kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) agar segera melakukan koordinasi dengan para pihak terkait untuk menyelesaikan persoalan gaji para dai, doja dan rohaniawan ini. Untuk anggaran 2017 triwulan pertama yakni Januari, Februari dan Maret. Sehingga pembayaran gaji bisa segera dilakukan oleh OPD lain yang mengelola keuangan.

Ismu meminta agar dilakukan inventarisir mengenai pembayaran honor ini, untuk segera bisa dibayarkan secepatnya. Sebab menurut Bupati pembayaran gaji tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang telah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Sehingga dapat terus memaksimalkan tugas pelayanan bidang keagamaan. Meningkatkan kesejahteraan para rohaniawan khususnya dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Kemudian Ismu memberi saran apabila perlu pembayaran atau pencairan dana untuk kontrak besar dapat ditunda agar pembayaran gaji dai ini dapat di dahulukan. Alasanya, para guru, dai dan rohaniawan ini langsung bersentuhan dengan masyarakat dan telah mengabdi cukup lama.

Sebelumnya, Kepala DPMD Suwandi melaporkan bawah gaji atau honor para dai, doja dan rohaniawan di 2017 belum terbayarkan. Dia terpaksa menyampaikan hal itu lantaran pihaknya sudah ditagih-tagih oleh banyak orang, terutama dari pada dai dan rohaniawan.

Detailnya Kepala DPMD Suwandi menjelaskan, gaji para dai, doja dan rohaniawan di 2016 sudah terbayarkan, namun untuk 2017 belum. Padahal daftar dan permohonan sudah disampaikan kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)."Sudah kami usulkan pak, tapi belum ada info kelanjutnya," terangnya.

Suwandi melaporkan adapun dai di 2017 berjumlah 170 orang. Terbagi dai tingkat kecamatan 19 orang dan 151 di desa-desa, lalu doja 285 orang dan rohaniawan 85 orang dengan gaji berbeda-beda.

"Honor untuk dai di tingkat kecamatan sebesar Rp 1.750.000 dan desa Rp 1.500.000. Sedangkan honor Doja itu Rp 600.000 perbulan, untuk rohaniwan Rp 1.250.000, semua diberikan per triwulan," ujarnya.

Sedangkan masalah penyelesaian intensif para guru, Ismu meminta agar semua hak para pendidik bisa dibayarkan sebelum lebaran. Sesuai instruksi Bupati, Sekretaris Dinas Pendidikan Roma Malau berjani akan terus mengawal proses pencairannya. Terlebih Bupati dengan tegas mengatakan tidak ingin akibat belum adanya pembayaran intensif berdampak pada proses belajar mengajar di sekolah.

(AJ/AJ)
  1. Pemerintahan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA