1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Bela Negara, cegah bibit ekstrimisme dan terorisme di Indonesia

“Karena karakter acaman dapat bersumber dari ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya. Acaman nasional seperti korupsi, narkoba,” kata Presi

Wabup Kasmidi Bulang saat membacakan sambutan Presiden Jokowi pada apel upacara bela negara di halaman kantor bupati Senin (19/12/2016) kemarin. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Selasa, 20 Desember 2016 11:00

Merdeka.com, Kutai Timur - Pelaksanaan apel upacara “Bela Negara” di Kutim, ditandai dengan apel upacara di halaman kantor bupati, Senin (19/12/2016) kemarin. Wabup Kasmidi Bulang menjadi inspektur upacara yang bertemakan “Indonesia Tanah Airku Tercinta Kan Kubela Sepanjang Masa”.

Sejumlah pejabat baik sipil maupun militer ikut apel upacara tersebut yang duduk di panggung kehormatan di tribun. Sedangkan di lapangan, terdiri dari pasukan TNI dan Polri, pelajar, pegawai lingkup Pemkab Kutim serta sejumlah organisasi kemasyarakatan. Kegiatan apel upacara bela Negara tersebut berlangsung lancar dan tertib.

Presiden RI Joko Widodo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Wabup Kasmidi Bulang, mengajak seluruh warga Indonesia untuk menatap masa depan. Menurutnya tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan bangsa sudah berkembang, baik fisik maupun non fisik, serta berkembang multidimensi.

“Karena karakter acaman dapat bersumber dari ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya. Acaman nasional seperti korupsi, narkoba, ekstrimisme, terorisme dan banyak lagi. Dengan kita memberantas narkoba, melawan praktik korupsi, pungli, mencegah berkembangnya bibit-bibit ekstremisme dan terorisme di bumi Indonesia, itu cara kita menghadapi acaman multidimensi tersebut," kata orang nomor satu di Indonesia ini.

Presiden mengatakan upaya melawan aksi pencurian ratusan juta ton ikan per tahun juga tindakan bela Negara. Mewujudkan kedaulatan pangan, mendirikan UKM dan wiraswasta adalah bela Negara. Melawan acaman kemiskinan, keterbelakangan dan ketertinggalan itu juga bela negara.
Jadi, katanya, wujud bela negara sekarang bisa berbeda dengan masa lalu, namun nilai-nilai kepahlawanan yang dibutuhkan masih tetap sama. Yaitu cinta tanah air, sadar berbangsa dan negara, setia kepada Pancasila, rela berkorban, disiplin, optimisme, gotong royong dan kepemimpinan.

"Kesadaran bela negera dapat diaktualisasikan dalam peran dan profesi setiap warga Negara. Contohnya pengabdian para guru, bidan, tenaga kesehatan melakukan tugasnya di pelosok tanah air, kawasan perbatasan, di pulau-pulau terdepan. Anak muda yang kreatif, peduli lingkungan yang menegakkan kebhinekaan", tegasnya.

(AJ/AJ)
  1. Info Kutai Timur
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA