“Saya mengajak kepala OPD, agar aspirasi masyarakat yang diusulkan bisa langsung didengar dan ditindaklanjuti,” kata Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Kecamatan Sandaran menjadi titik awal pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang dihadiri bupati Kutim Ismunandar di wilayah pesisir Kutim. Bahkan yang istimewa, hampir seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta ikut hadir pada acara yang dinilai cukup penting tersebut.
“Saya sengaja mengajak kepala OPD untuk hadir, agar aspirasi masyarakat yang diusulkan melalui Musrenbang ini, bisa langsung didengar dan diserahkan kepada OPD masing-masing untuk menindaklanjutinya nanti di program OPD yang bersangkutan. Kita ingin masyarakat desa lebih diprioritaskan sesuai yang kita canangkan, membangun desa,” kata Ismunandar saat memberikan sambutan di Gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) kecamatan Sandaran, Rabu (22/2/2017) kemarin.
Pihaknya ingin seluruh OPD bisa mencermati usulan masyarakat yang disampaikan melalui forum Musrenbang ini. Kemudian nantinya menjadi program OPD disesuaikan dengan program desa membangun. Sehingga pembangunan mulai dari desa benar-benar terwujud dan kesejahteraan masyarakat bisa menjadi lebih baik ke depannya.
Menurut Ismunandar, keikutsertaan OPD di Musrenbang kecamatan ini, merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah Kutai Timur dalam mengimplementasikan visi dan misi serta janji saat kampanye beberapa tahun lalu. Sehingga pembangunan dari desa benar-benar terwujud nantinya.
“Saya membawa seluruh kepala OPD mulai dari Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag) M Edward Azran, Dinas Penanaman Modal (PMD) Syahruddin, Dinas Kesehatan Bahrani, Dinas Pertanian Marjoni, Sekretaris Dinas Pendidikan Roma dan lainnya agar semua usulan dan aspirasi yang prioritas dari warga dapat ditindaklanjuti oleh masing-masing kepala OPD masing-masing sesuai tupoksinya,” kata Ismu, panggilan akrab mantan Sekretaris Kabupaten Kutim ini.
Dikatakan Ismu, dalam kepemimpinannya pihaknya tidak ingin melewatkan satu pun usulan yang menjadi keinginan dari warganya terkhusus yang berada di wilayah pedesaan. Dijelaskan, pemerintah ingin membangun bersama dari bawah (pedesaan) melalui dana desa yang dicanangkan Rp 2-5 miliar. Pihaknya ingin, agar proses pembangunan diperhatikan betul sampai berhasil.
Pada pembukaan Musrenbangcam di Sandaran, dibuka dengan ditandai pemukulan gong dan dilanjutkan dialog dengan masyarakat dan kades. Kegiatan itu juga dihadiri Wakil Ketua II DPRD Kutim Encek UR Firgasih berserta anggotanya, Waka Polres Kutim Kompol Donny Sardolumbantoruan, sejumlah Kepala OPD lingkup Pemkab Kutim, Camat Sandaran Taher Pekang, para Kepala Desa, perusahaan swasta dan ratusan warga.
Camat Sandaran menjelaskan, secara umum permasalahan yang dihadapi di Kecamatan Sandaran meliputi infastruktur, fasilitas sekolah, kesehatan, dan masalah kebutuhan dasar lainnya seperti air dan listrik.
“Di Sandaran masih ada dua desa tertinggal yaitu desa Tanjung Mangkalihat dan desa Sandaran. Hal ini akibat akses jalan belum tembus ke ibukota kecamatan. Kita harapkan beberapa infrastruktur bisa dibangun, seperti sekolah baik ruangan dan tenaga pengajar, listrik dan air belum maksimal dirasakan warga sandaran,” harapnya.