“Sekolah dengan pengelolaan lingkungan yang baik ternyata sekarang tidak dimonopoli di Sangatta saja,” kata Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Bupati Kutim Ismunandar mengapresiasi terhadap 13 sekolah di Kutim yang menerima penghargaan adiwiyata dari Pemerintah Provinsi Kaltim dan diserahkan langsung Gubernur Awang Faroek Ishak. Bahkan dia mengaku bangga, lantaran sekolah-sekolah yang menerima penghargaan itu merata di kecamatan yang tersebar di Kutim.
“Alhamdulillah sudah ada pemerataan (prestasi dibidang lingkungan hidup). Sekolah dengan pengelolaan lingkungan yang baik ternyata sekarang tidak dimonopoli di Sangatta saja, tetapi sudah merata di kecamatan,” kata Ismunandar.
Menurut dia prestasi diperoleh itu menjadi kebanggaan karena penghargaan Adiwiyata banyak diberikan kepada sekolah-sekolah negeri yang notabene binaan Pemkab Kutim. Banyaknya sekolah yang meraih Adiwiyata membuktikan bahwa saat ini sistem pengelolaan lingkungan dan kesadaran untuk mencintai alam sekitar semakin merata di sekolah-sekolah di Kutim.
Namun demikian, Ismu tidak lekas puas. Dia berencana bersama seluruh stakeholder akan terus meningkatkan kondisi lingkungan menjadi lebih baik. Upaya peningkatan kesehatan lingkungan hidup perlu dilakukan secara menyeluruh. Contohnya di lingkungan sekolah, pada beberapa kesempatan setelah datang ke desa dan sekolahan, ternyata menurut Ismu dirinya masih melihat banyak sekolah memerlukan pembenahan. Seperti toilet sekolah, kadang ada tapi tak ada airnya.
“Ini yang perlu diperhatikan. Kalau ingin menjadikan sekolah sehat, seluruh fasilitas sekolah harus dibenahi, termasuk kantin sekolah yang sehat,” jelas orang nomor satu di Pemkab Kutim tersebut.
Kemudian Bupati bakal menginstruksikan kepada seluruh Camat dan Kepala UPT Pendidikan untuk belajar dengan sekolah lain yang sudah mendapat Adiwiyata. Pihaknya berharap, semua sekolah din Kutim memiliki pemahaman tentang lingkungan secara baik, sehingga anak didik menjadi sehat.
Seperti diketahui, melalui Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Nomor 660.2/K.239/2017 sebanyak 13 sekolah di Kutim, yakni 11 SD dan 2 SMP ditetapkan sebagai penerima penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Kaltim Tahun 2017. Penghargaan diserahkan oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di lamin Etam, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Selasa (13/6) lalu.
Sekolah yang mendapat Adiwiyata tingkat Kaltim pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia ini adalah dari Sangatta Utara ada SDN 007, SDN 010, SDN 011, SDN 013, SD Katolik Asisi, serta SMPN 4. Berikutnya dari Sangatta Selatan ialah SDN 004, dari Rantau Pulung SDN 002, serta dari Teluk Pandan SMPN 2. Sedangkan dari Bengalon yakni SDN 004, SDN 005, SDN 011, SDN 013.
Sebelumnya Kadis Lingkungan Hidup Kutim Encek Akhmad Rafiddin Rizal mengatakan Kutim dalam hal ini tidak pernah absen mengikuti ajang penilaian Adiwiyata. Sebab orientasi yang menjadi target Pemkab adalah terus meningkatkan prestasi, khususnya sekolah berbasis lingkungan agar menjadi asri dan berwawasan lingkungan.
“Sekolah Adiwiyata sudah berlangsung sejak 2015, kami akan terus mengembangkan program ini. Sebagai prioritas bekerja sama dengan Dinas Pendidikan. Kutim sudah pernah menjadi yang terbaik dalam program Adiwiyata Mandiri sejak digulirkan 2010. Diraih SDN 006 Sangkulirang, SD 1 YPPSB, SD 2 YPPSB, SD 3 YPPBS, SMP YPPSB dan untuk penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional 2014 diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Jakarta untuk SDN 004 Sangatta Utara,” katanya.
Dia menyebut seluruh sekolah di Kutim sudah konsisten menjalankan program Sekolah Adiwiyata ini. Hasilnya dari tahun ke tahun mengalami perkembangan menggembirakan dengan prestasi yang telah dicapai sejumlah sekolah. Yakni ada sekolah di Kutim yang mendapat penghargaan nasional dari Menteri Lingkungan Hidup.