1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Untuk tingkatkan produksi pertanian, Kodim gandeng BPTP Kaltim

“Kita akan terus maksimalkan di sektor pertanian ini, agar ketahanan pangan Indonesia menjadi lebih baik lagi," kata Dandim Setyo Wibowo.

Dandim 0909 Sangatta Letkol Setyo Wibowo berfoto bersama dengan peserta rakor di Makodim. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Sabtu, 12 November 2016 06:19

Merdeka.com, Kutai Timur - Guna mendukung program pemerintah tentang ketahanan pangan, jajaran Kodim 0909/Sangatta sudah membuktikannya di lapangan, dengan melakukan gerakan menanam padi serempak beberapa waktu lalu. Agar hasil yang diperoleh bisa maksimal, Kodim kembali melakukan koordinasi dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) provinsi Kaltim.

“Kita akan terus maksimalkan di sektor pertanian ini, agar ketahanan pangan Indonesia menjadi lebih baik lagi. Jika kita sudah melakukan sesuatu dan mendapat pujian, terkadang kita terlena dan lupa serta lengah sehingga mental yang semula baik menjadi berubah dari sudut pandangnya,” kata Komandan Kodim (Dandim) 0909 Sangatta Letkol Inf Setyo Wibowo.

Pernyataan itu diungkapkan saat menggelar rapat koordinasi dengan jajaran BPTP  Provinsi Kaltim, Dinas Pertanian dan Kehewanan Kutim serta instansi terkait lainnya. Kegiatan yang digelar di Makodim 0909 Sangatta ini, dimaksudkan untuk memaksimalkan produksi pertanian di masa mendatang.

"Kita ini sering dipuji, lupa diri, akhirnya kurang memprediksi bagaimana nasib kehidupan kita yang akan datang. Sementara mental masyarakat Indonesia sudah beralih dari yang dulu petani menjadi pedagang atau yang memilih usaha lainnya. Saya berharap dengan ada upaya khusus (upsus) ini kepercayaan diri di sektor pertanian kembali bangkit dan semoga Indonesia bisa menjadi swasembada pangan," terangnya.

Dijelaskan Dandim,  rapat  koordinasi upaya khusus untuk percepatan capai luas tambah tanam musim tanam Oktober 2016 hingga Maret 2017, pihaknya sengaja melibatkan BPTP Provisi Kaltim, guna mengkaji lebih jauh mengenai bibit padi yang mampu menghasilkan produksi lebih banyak lagi. Dia ingin, hasil pertanian di Kutim akan maksimal dan mampu menjadi lumbung padi ke depan.

“Rakor ini juga bertujuan menyamakan persepsi terkait upaya khusus meningkatkan sektor pertanian. Selain itu, juga BPTP yang ada selama ini, sudah semuanya tercatat dan terukur dengan baik apa yang sudah kita lakukan selama ini,” katanya.

Kepala Plt  Dinas Pertanian Mardjoni yang diwakili Sekretarisnya Fahmi Anwar  menaruh harapan besar kepada TNI, dalam hal ini Kodim 0909 Sangatta  dalam pencapaian swasembada pangan. Mengingat jajaran TNI usai mendapatkan perintah langsung jalan dan melaksanakannya di lapangan.

"Kami sangat salut kepada TNI, ternyata wawasan pertaniannya sama seperti orang Dinas Pertanian. Bahkan begitu memperoleh perintah, langsung dilaksanakan di lapangan, baik ada  anggaran atau pun tidak ada anggaran, namun perintah tetap dijalankan," katanya.


Kepala BPTP Kaltim Hidayanto menyampaikan untuk sekarang Kaltim masih kekurangan 128 ribu ton pangan. Diharapkan, dengan laporan terkini dan semangat yang ada, Kaltim ke depan dapat menjadi lumbung pangan nasional. Pihaknya akan mendukung upaya yang dilakukan jajaran Kodim 0909 Sangatta dan Pemkab Kutim mengenai hal tersebut.

Hidayanto juga meminta kepada seluruh instansi terkait, untuk melaporkan semua kegiatan pertanian yang sudah dilakukan selama ini. Sehingga di instansi yang dipimpinnya, semua kegiatan tercatat dan pihaknya bisa melakukan evaluasi ke depan.

"Pelaporan terkait pertanian ditingkatkan karena apabila sudah ada tanam tapi tidak ada laporan,  kami tidak bisa merekap hasil tanam yang sudah dilakukan selama ini. Ini akan menjadi Kendala dalam system laporan dan sangat disayangkan, karena sudah dikerjakan tapi tidak dilaporkan,"  harapnya.

Rakor tersebut juga dihadiri Kasdim 0909 Sangatta Mayor Inf Syawaludin, Kabid Pertanian Edi, Kabid SDM Heri Esmunandar, Danramil jajaran Kodim 0909 Sangatta , serta sejumlah kepala BP3K dari 18 Kecamatan di Kutim.
 

(AJ/AJ)
  1. Info Kutai Timur
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA