1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Sudah kunjungi 100 desa dari 135 desa yang ada di Kutim

“Ini merupakan konsekuensi menjadi pemimpin, harus dekat dengan rakyat dan bisa menyerap aspirasi rakyat bawah," kata Ismunandar.

Bupati Ismunandar didampingi istri Encek UR Firgasih saat melakukan kunjungan ke desa-desa disambut hangat masyarakat. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Jum'at, 16 September 2016 18:20

Merdeka.com, Kutai Timur - Janji politik Ismunandar-Kasmidi Bulang saat kampanye pemilihan bupati dan wakil bupati pada tahun 2015 lalu, tak hanya isapan jempol. Keduanya akan melakukan penyerapan aspirasi masyarakat dari desa ke desa dan banyak berada di Kutai Timur. Hal itu sudah dibuktikan selama delapan bulan memimpin kabupaten yang memiliki penghasilan utama dari batubara dan sawit ini.

Keduanya berusaha dekat dengan rakyat yang sudah memberikan amanah untuk memimpin Kutai Timur lima tahun ke depan. Hal itu dibuktikannya dengan berkeliling desa, setelah dirinya dilantik Februari 2016 lalu secara bergantian maupun bersama-sama. Jika waktunya padat, tentunya bergantian antara bupati dan wakil bupati. Namun kalau waktunya luang, bisa bersama-sama turun ke desa menyapa dan menyerap aspirasi masyarakat.

Selama melakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah, tentunya banyak hal yang dilakukan. Antara lain menyerap aspirasi masyarakat, agar ide-ide yang disampaikan bisa terealisasikan dalam pelaksanaan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya ke depan. Selain itu melihat pelaksanaan pembangunan dan tingkat kesejahteraan masyarakat selama ini, masih belum tersentuh oleh pemerintah, untuk bisa direalisasikan di masa kepemimpinannya lima tahun mendatang.

Dari 135 desa dan kelurahan yang ada di Kutai Timur, selama delapan bulan terakhir ini sudah 100 desa yang dikunjungi Ismunandar dan Kasmidi Bulang. Kendati jadwal di pemerintahan kabupaten cukup padat, namun duet pemimpin ini berbagi waktu untuk tetap bisa menyapa kepada masyarakat yang dipimpinnya.

Baik Ismu maupun Kasmidi mengakui, untuk bisa melakukan kunjungan keliling desa diperlukan kesempatan dan waktu ekstra. “Ini merupakan konsekuensi menjadi pemimpin, kita harus dekat dengan rakyat dan bisa menyerap aspirasi apa keinginan rakyat bawah. Sebab, kami berdua berada di sini (bupati dan wakil) karena mereka (rakyat) yang menghendakinya. Jadi, kami tidak akan melupakan hal itu. Ibaratnya, saat kampanye dulu mereka mendorong mobil, setelah berjalan tentunya kami tidak akan melupakan mereka (rakyat),” kata Ismunandar.

Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutim ini menjelaskan, semua pekerjaan yang diawali dengan niat ikhlas dan tak lupa dengan rakyatnya, tentunya program-program yang ditawarkan akan berjalan dengan baik dan mendapat dukungan semua elemen masyarakat. Dia yakin, masyarakat akan memberikan dukungan terus, jika aspirasi mereka diperhatikan dan janji yang pernah disampaikan direalisasikan di lapangan.

Melalui dukungan masyarakat seperti itu, Ismu yakin pemerintahan Kutim di bawah kepemimpinannya bersama wakil bupati Kasmidi Bulang bisa berjalan lancar sesuai keinginan bersama. Apabila programnya berjalan baik, sesuai RPJMD dan ketentuan yang berlaku, kesejahteraan masyarakat akan menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Kunjungan ke desa-desa yang dilakukan Ismunandar, tak hanya seremoni saja. Bahkan jika ada waktu luang, mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kutim ini juga 'blusukan' diam-diam bersama sopir dan ajudannya saja, tanpa harus pengawalan secara formal. Sebab, Ismu selain sebagai bupati, ia juga menjabat Ketua Umum PSSI Kutim, sehingga berbagai aspirasi bisa langsung diserapnya, meski secara non formal.

 

(AJ/AJ)
  1. Delapan Bulan Kepemimpinan Ismu-KB
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA