"Realisasi danaya akan kita lakukan tahun depan," kata Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Program Gerbang Desa Madu (Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu) yang digaungkan Ismunandar dan Kasmidi Bulang sejak kampanye Pilkada 2015 yang lalu, sudah mulai terlihat. Diantaranya saat melakukan kunjungan ke desa-desa, warga menyambutnya dengan antusias.
Program tersebut dimasukkan dalam Visi dan Misi serta RPJMD Kutai Timur lima tahun ke depan. Ketika dilaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di tingkat kabupaten, program itu juga diimplementasikan dalam Rencana Kerja (Renja) masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), sehingga semuanya bisa sinergi satu sama lainnya.
Guna mendukung program Gerbang Desa Madu dan membangun Desa ini, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur akan merealisasikan alokasi anggaran pada tahun 2017 mendatang. Langkah ini dimaksudkan, agar masing-masing desa berkreasi sesuai usulan dalam Musrenbang yang lalu. Potensi desa digarap maksimal, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Visi dan Misi membangun desa, akan terus diupayakan. Pihaknya akan berusaha mengalokasikan dana Rp 2 miliar sampai Rp 5 miliar per desa per tahun, guna membantu desa dalam mewujudkan Gerbang Desa Madu tersebut. "Realisasi danaya akan kita lakukan tahun depan," kata Ismunandar.
Setiap melakukan kunjungan ke desa-desa, baik Bupati Ismunandar maupun Wakil Bupati Kasmidi Bulang, selalu menyapa warganya dengan ramah. Dia tak lupa berpesan, agar semua warga bersatu padu membangun desanya masing-masing. "Perbedaan yang terjadi sebelumnya, terutama saat Pemilukada tahun lalu, hendaknya tidak dibesar-besarkan dan jangan menjadi jurang pemisah satu sama lainnya. Sekarang ini sudah saatnya saling bahu membangun desa, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Wabup Kasmidi Bulang.
Pemerintah juga tidak ingin masyarakatnya terisolir dalam hal informasi dan pelaksanaan pembangunan. Tak heran, program infrastruktur terus digenjot ke seluruh penjuru agar semuanya bisa terhubung secara baik antar satu desa ke desa lainnya. Hal ini akan memudahkan masyarakat untuk berinteraksi dalam hal pemasaran hasil produk pertanian dan perkebunan yang dihasilkan warganya.
Meski selama enam bulan kepemimpinannya terjadi devisit anggaran, namun Ismunandar dan Kasmidi Bulang tetap meminta kepada jajaran pemerintahan, terutama di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bisa menyesuaikan program yang ada. Walaupun diakuinya sangat sulit, jika semua dilaksanakan dengan kebersamaan akan lebih mudah. "Jika ada kesulitan, tentu akan ada jalan keluarnya. Tuhan tidak akan membebani umatnya dengan beban yang tak bisa dipikulnya. Saya yakin semua itu pasti ada solusinya," papar Ismu optimis.
Baca juga : Gelar Musrenbang di Kecamatan, sinergikan RPJMD dengan visi dan misi
Baca juga : Dari 135 desa di Kutim, sudah 100 desa dikunjungi