"Kita mohon doa restu masyarakat Kutai Timur, jamaah haji Kutim sehat dan kembali ke tanah air dengan selamat," kata Sofyan.
Merdeka.com, Kutai Timur - Proses puncak pelaksanaan haji sudah berakhir beberapa hari lalu. Namun kenangan yang dialami jamaah haji asal Kutai Timur sebelum menjalankan prosesi haji di Arafah, Mina dan Muzdalifah, masih terasa sekali.
Pada 12 September lalu, 133 jamaah haji asal Kutai Timur telah melakukan jemarat, yakni melempar beberapa buah batu pada pilar yang melambangkan setan. Kegiatan itu dipusatkan di Mina, kota Makkah al Mukkarrahmah.
Kemudian rombongan Kutai Timur bersama-sama dengan rombongan dari Berau, Kutai Kartanegara dan Balikpapan yang tergabung dalam kloter 12 melempar jumrah aqabah yang pertama pada pukul 10.00 waktu setempat dan yang kedua pada pukul 03.00 subuh waktu setempat.
Setelah melaksanakan jumrah aqabah, secara bergantian rombongan calon haji kloter 12 melakukan tahallul dengan cara mencukur beberapa helai rambut. Namun sebagian besar jamaah justru mecukur rambut mereka dengan habis alias plontos atau gundul.
Menurut salah seorang petugas haji asal Kutai Timur, H Sofiansyah, seluruh jamaah haji kemudian melakukan mabit di Mina selama 3 hari, yakni 10 hingga 12 Dzulhijjah. "Alhamdulillah seluruh jamaah Kutai Timur dalam keadaan sehat dan baik, saat bertolak dari Muzdalifah," kata Sofiansyah.
Meski para jamaah terlihat dari rona wajah, tampak kelelahan dan lecet di bagian kaki, namun tetap semangat untuk melaksanakan prosesi ibadah haji tersebut. Hal ini juga tidak mengurangi rasa bahagia karena seluruh prosesi ibadah haji dan beberapa rangkaian ibadah haji bisa dilalui dengan baik dan selamat.
Rombongan jamaah haji asal Kutai Timur sendiri dalam perjalanan dari Muzdalifah dipandu oleh H Haydar selaku Mutawwif yang setiap saat membantu prosesi ibadah haji selain petugas-petugas haji yang ada dengan jarak tempuh sepanjang 13 km dengan berjalan kaki.
Saat ini rombongan jamaah haji mulai kembali ke Makkah dan sambil menunggu kepulangan ke tanah air, tetap melakukan berbagai ibadah lainnya di tanah suci. "Kita mohon doa restu kepada masyarakat Kutai Timur, jamaah haji Kutim sehat dan kembali ke tanah air dengan selamat," kata Sofiansyah, yang juga pegawai Kementerian Agama Kutim ini.