1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Dukung swasembada pangan, Kutim tanam padi 8.157 hektare

"Penanaman padi serentak ini akan dilaksanakan di beberapa kecamatan," kata Dandim Setyo Wibowo.

Seorang oetani sedang menanam padi di lahannya. Kini Kodim 0909/Sangatta sedang menggalakkan penanaman padi serentak di sejumlah kecamatan guna mendukung swasembada pangan nasional, khususnya di Kutai Timur. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Sabtu, 17 September 2016 08:25

Merdeka.com, Kutai Timur - Program swasembada pangan yang dicanangkan Kementerian Pertanian, terus bergulir di daerah. Salah satunya di Kutai Timur yang akan memanfaatkan lahan seluas 8.157 hektar, untuk ditanami padi. Penanaman padi akan dilaksanakan serentak, Senin (19/9) nanti.

Gagasan penanaman serentak di kutim ini digagas Dandin 0909 Sangatta Letkol Inf Setyo Wibowo bersama jajarannya. Pihaknya sudah melakukan pengecekan bersama PPL dan kelompok tani di sejumlah daerah bekerjasama Babinsa setempat.

"Penanaman padi serentak ini akan dilaksanakan di beberapa kecamatan. Seperti Kecamatan Teluk Pandan, Bengalon, Kaubun, Kongbeng, Kaliorang dan Kecamatan Long Mesangat," kata Dandim Setyo Wibowo.

Dijelaskan Dandim, penanaman padi secara serentak terdiri dari padi sawah di lahan seluas 7.261 hektare dan padi ladang seluas 896 hektare. Pihaknya ingin mengimplementasikan penanaman padi serentak yang dicanangkan Kementerian Pertanian dan mendapat sambutan jajaran TNI-AD.

Kodim 0909/Sangatta juga memiliki komitmen untuk membantu pemerintah dalam penyediaan pangan secara nasional, khususnya di Kutai Timur. Melalui penanaman padi serentak di beberapa kecamatan nantinya, diharapkan dapat membantu pemerintah Kutim dalam penyediaan pangan, terutama beras bagi masyarakat lokal.

“Sebagai negara agraris sudah sepatutnya Indonesia tidak lagi mengimpor produk pertanian, khususnya padi untuk konsumsi masyarakat,” tambah Dandim.

Kegiatan percepatan tanam dengan melaksanakan gerakan tanam serentak ini diharapkan mampu mewujudkan kedaulatan pangan. Menurut Dandim, kedaulatan pangan dimulai dari swasembada pangan yang secara bertahap diikuti dengan peningkatan nilai tambah usaha pertanian secara luas, untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Dalam rapat evaluasi upaya khusus gerakan tanam serentak di Ruang Meranti Kantor Bupati, Kamis (15/9) lalu, Setyo Wibowo memaparkan bahwa tahun 2016 target tanam padi sawah 7.261 hektare. Hingga Agustus rencananya 1.776, namun realisasinya hanya 58,5 hektare ditambah beban September yang harus tanam seluas 5.485 hektare. Jadi  masih ada beban seluas 7.202,5 hektare yang harus diselesaikan hingga Desember ini.

Dijelaskan Dandim, ini bukan pekerjaan yang mudah dan harus didukung oleh semua komponen termasuk peran penyuluh pertanian, Babinsa dan seluruh pihak terkait. Sebab, tanpa dukungan semua pihak target tersebut tidak bisa tercapai.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Rupiansyah menjelaskan bahwa pertumbuhan penduduk yang sangat signifikan sejak tahun 2001 hingga sekarang, yang mencapai 400 ribuan tentu harus didukung dengan pemenuhan kebutuhan tanaman pangan yang cukup. Terutama beras sebagai komoditi konsumsi utama masyarakat.

“Kutai Timur yang memiliki visi dan misi pengembangan agrobisnis dan agroindustri seharusnya telah mampu menyediakan kebutuhan masyarakatnya terutama kebutuhan pokok seperti beras. Paling tidak kita mampu menyediakan kebutuhan masyarakat sendiri dan tidak lagi tergantung dari daerah lain,” ujarnya.

Selanjutnya, optimalisasi produksi pertanian tanaman pangan harus disikapi dengan tidak mengalihkan lahan pertanian potensial untuk dikembangkan menjadi perkebunan. Dia menyebut hal itu adalah satu strategi untuk terus mempertahankan produksi pertanian tanaman pangan di Kutim.

”Khusus di daerah potensial,jika dikelola dengan mekanisasi yang baik, hasilnya tentu lebih besar dibanding perkebunan,” tambahnya.

 

(AJ/AJ)
  1. Pertanian
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA