Kaum hawa di pedalaman Kutim juga ‘berkobar’ peringati hari ibu

Merdeka.com, Kutai Timur - Meski jauh berada di pedalaman Kutim, namun kaum hawa di kecamatan Muara Ancalong tetap memiliki semangat dan ‘berkobar’ untuk memperingati hari ibu, pada Kamis (22/12/2016) lalu. Kendati dilaksanakan secara sederhana, namun tak mengurangi makna peringatan hari ibu.

Peringatan hari ibu ditandai dengan pemotongan tumpeng, pembacaan puisi dan pertunjukkan tari jepen serta paduan suara dari pelajar SMA Negeri 1 Muara Ancalong. Kegiatan yang dipusatkan di Lamin Datun itu, dihadiri Camat Muara Ancalong Suria Atmaja.

Pada kesempatan itu, Camat mengatakan, kesetaraan gender di masa kini bukan lagi menjadi persoalan. Perempuan masa kini dituntut untuk bisa bersaing dengan kaum pria dengan mengikuti kegiatan positif. Seperti kegiatan TP PKK yakni pendidikan, kesejahteraan keluarga, melalui Dharma Wanita Persatuan dan organisasi wanita lainnya.

“Banyak kegiatan positif yang bisa diperoleh dengan mengikuti kegiatan organisasi di luar rumah. Salah satunya kegiatan di TP PKK. Dengan mengikuti kegiatan kelompok kerja ini, ibu-ibu bisa belajar bagaimana penanggulangan bahaya narkoba bagi anak, penanganan Kekerasan Dalam Rumah (KDRT), peningkatan kesehatan dan bagaimana meningkatkan ekonomi keluarga,” ujar Suria Atmaja.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kecamatan Muara Ancalong, Hj Ita Sufianti mengajak ibu-ibu untuk terus mau meningkatkan kualitasnya. Misalnya dengan cara mengikuti kursus-kursus untuk dapat membantu perekonomian keluarga. Seperti kursus menjahit, kecantikan, kuliner, perbaikan dan peningkatan gizi keluarga dan lain sebagainya.

“Sehingga ibu rumah tangga memiliki penghasilan sendiri yang mampu membantu ekonomi rumah tangga,” jelasnya.

Peringatan hari ibu di Muara Ancalong kali ini diikuti 60 pengurus TP PKK Kecamatan Muara Ancalong dan pengurus organisasi wanita lainnya yang ada di kecamatan. sekedar diketahui Hari Ibu di Indonesia dirayakan secara nasional setiap 22 Desember. Berkaitan dengan peringatan pelaksanaan Kongres Perempuan Pertama Indonesia yang berlangsung 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Tanggal ini dirayakan untuk memperingati semangat wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.