1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Harus siap hadapi pasar bebas

"Sekibanyan 266 pelajar tingkat SMA/SMK ikuti kemah ilmiah pelajar tahun ini," kata Saiful.

Rasatuan pelajar semangat mengikutii Kemah Ilmiah Pelajar se-Kutim tahun 2016. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Jum'at, 19 Agustus 2016 16:50

Merdeka.com, Kutai Timur - Lembaga resmi pendidikan atau sekolah tidak dapat dijadikan satu-satunya tempat pembelajaran pengembangan minat, kreativitas dan imajinasi serta disiplin seorang anak didik. Kegiatan luar sekolah atau ekstra kurikuler perlu diselaraskan hingga ada keseimbangan. Satu caranya melalui kegiatan Kemah Ilmiah Pelajar (KIP) yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasinal Pemuda Indonesia Kutai Timur (DPD KNPI Kutim) di Teluk Lombok 12 hingga 14 Agustus lalu.

“Tantangan dan persaingan generasi muda saat ini semakin berat. Dituntut kualitas yang mumpuni agar bisa bersaing dengan generasi muda lainnya. Contohnya sekarang ini, sudah banyak masuk tenaga kerja asing yang memiliki skill (keterampilan) dan disiplin tinggi,” kata Wabup Kasmidi Bulang saat membuka event dimaksud.

Dia mengatakan, semua hal itu merupakan tantangan bagi generasi Indonesia saat ini. Untuk itu generasi muda Indonesia, termasuk Kutim sekarang harus siap. Tidak boleh menutup diri, malah harus sebaliknya yakni membuka diri untuk kemajuan. Selain itu Wabup yang juga Ketua DPD KNPI periode tahun 2003 menjelaskan bahwa kreativitas dan disiplin sangat diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari maupun menyelesaikan tantangan kehidupan. Hampir setiap sendi kehidupan selalu memerlukan kreativitas dan disiplin agar pekerjaan tersebut terselesaikan dengan mudah, efektif, cepat dan hasilnya bagus. Tanpa kreativitas dan displin, kehidupan akan terasa rumit dan membosankan.

Melalui kegiatan tersebut, Kasmidi berharap bisa lahir ide-ide kreatif dan segar untuk membantu pemerintah mencari solusi dalam melaksanakan pembangunan. Setelah mengikuti kemah ilmiah, setidaknya ada wawasan baru yang berkembang. Dia meminta kegiatan dimaksud dapat dijadikan wadah berbagi informasi sesama peserta kemah ilmiah. Untuk selanjutnya membentuk pribadi dengan kemampuan yang mumpuni dan mampu bersaing pada era pasar bebas. “Kita harus siap menghadapi era pasar bebas,” tegas Kasmidi.

Sementara itu, Ketua Panitia KIP Muhammad Saiful Imran menjelaskan bahwa kemah kali ini diikuti 28 sekolah tingkat SMA/SMK se-Kutim. Ada 226 siswa terdiri dari 86 siswa SMA dan 140 SMK turut meramaikan kegiatan ini.

“Tahun ini, mengalami peningkatan peserta. Pada tahun lalu, hanya ada sekitar 150 peserta saja. Namun 2016 menjadi 226 peserta. Dalam KIP ini ada agenda presentasi program Gerbang Desa Madu, dasar dasar leadership, kenakalan remaja, pelestarian lingkungan hidup, wawasan kebangsaan berikutnya, narkoba, fokus grup disscusion, game dan simulasi serta lomba cerdas cermat, pidato dan penulisan artikel,” jelasnya.

(AJ/AJ)
  1. Info Kutai Timur
  2. Pendidikan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA