“Ini dilakukan guna membuka peluang dan potensi industry UKM (usaha kecil dan menengah) demi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Firgasih
Merdeka.com, Kutai Timur - Enceng gondok yang selama ini banyak diabaikan masyarakat, merupakan potensi sumber daya alam yang cukup bagus, untuk diolah menjadi bahan baku kerajinan. Untuk itu, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kutim bakal menjadikan bahan itu sebagai bahan baku untuk home industry di Kutim ke depannya.
“Hal ini dilakukan untuk membuka peluang dan potensi industry UKM (usaha kecil dan menengah) baru bagi masyarakat demi peningkatan kesejahteraan serta perekonomian warga,” kata Ketua Dekranasda Kutim Ny Encek UR Firgasih, saat menyambut kunjungan kerja dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kaltim, belum lama ini.
Untuk pengembangan jenis kerajinan berbahan baku ini, Firga, panggilan akrab Wakil Ketua DPRD Kutim ini mengaku pihaknya saat ini telah menjalin kerjasama dengan Balai Besar Kerajinan dan Batik Kementerian Perindustrian. Nantinya para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) dilatih membuat berbagai macam kerajinan berbahan baku enceng gondok tersebut. Disamping kerajinan berbahan baku enceng gondok, pengrajin juga sudah mengembangkan kerajinan batik khas Kutim. Kerajinan berbahan baku limbah botol bekas minuman, bekas kemasan, tempurung kelapa, limbah kertas koran dan masih banyak bentuk kerajinan lainnya.
Firga yang saat ini menjabat juga Ketua Tim Penggerak PKK Kutim menambahkan dalam program kerja, Dekranasda Kabupaten Kutim tidak hanya sekedar memberi pelatihan secara teknis mengenai kerajinan, tetapi juga bimbingan non teknis seperti bagaimana mengelola administrasi usaha. Selanjutnya memberikan bantuan peralatan produksi, serta mempromosikan dan memasarkan produk IKM binaan. Melalui kegiatan expo atau pameran.
“Saat ini, Kutim telah memiliki IKM Center yang menampung produk IKM dari seluruh Kecamatan Kabupaten Kutim dan berlokasi di Pasar Induk Sangatta,” jelasnya.
Isteri Bupati Ismunandar ini menyampaikan bahwa untuk menggali potensi serta mengembangkan produk kerajinan khususnya untuk pengembangan ekonomi masyarakat dibutuhkan partisipasi semua pihak. Tidak hanya Pemkab Kutim tapi juga pihak perusahaan swasta melalui program corporate social responcibility (CSR). Bekerjasama menggali dan mengembangkan potensi yang ada di masyarakat dengan tujuan meningkatkan perekonomian daerah sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya bangsa seperti misi Dekranasda.
Saat berkunjung ke Kutim, rombongan Dekranasda Kaltim yang dipimpin langsung oleh Ketua Dekranasda Kaltim Ny Amelia Suharni Faroek, di sambut hangat oleh para pengurus Dekranasda Kutim di Kecamatan Sangkulirang, Kamis (1/12) lalu.
Di akhir acara Ketua Dekranasda Kaltim E Amelia Suharni Faroek dan Ketua Dekranasda Kutim Encek UR Firgasih saling bertukar cindera mata hasil kerajinan tangan berupa batik Kutim dan tas dari bahan baku enceng gondok.