Bangun penangkaran buaya, antisipasi ada lagi korban keganasannya

Merdeka.com, Kutai Timur - Sering terjadinya buaya memangsa warga masyarakat, menjadi perhatian pemerintah kabupaten Kutai Timur. Kemudian muncul ide adanya penangkaran buaya, sehingga hewan reptile tersebut bisa terkendali dan tidak hidup di alam bebas yang mengkhawatirkan masyarakat.

Bupati Kutim Ismunandar menaruh perhatian besar terhadap peristiwa masyarakat yang sering menjadi korban keganasan buaya tersebut. Terakhir, salah seorang pelajar di Bengalon menjadi korban keganasan buaya tersebut. Orang nomor satu di Kutim itu berharap, ke depan tersedia lahan penangkaran habitat buaya berbasis alam tersebut.

“Saya berharap tahun 2017 mendatang penangkaran buaya sudah terealisasi di sana (Muara Bengalon). Sehingga nanti keberadaan buaya dapat terawasi dengan baik,” pinta orang nomor satu di Pemkab Kutim ini, saat memimpin rapat kerja di ruang Meranti, Senin (5/12/2016) lalu.

Kepada seluruh peserta rapat, Bupati menjelaskan bahwa wacana pembangunan penangkaran dimaksud sebenarnya sudah pernah diusulkannya semenjak ia masih menjabat Sekretaris Kabupaten (Sekkab). Dia menyebut permasalahan buaya harus dicermati secara seksama. Dia tidak berharap berdasarkan informasi ada warga yang diterkam terus menjadi alasan buaya dibunuh dan dimanfaatkan kulitnya.

Pembangunan penangkaran habitat buaya merupakan usulan pihak kecamatan kepada Bupati. Selain itu pihak kecamatan juga berharap agar Pemkab dapat memberikan bantuan berupa sarana speed boat. Dengan adanya speed boat, diharapkan dapat membantu petugas BPBD dalam membantu mengevakusi korban banjir, termasuk korban yang dimangsa buaya.