“Pengembangan dunia pendidikan sesuai dengan cita-cita dan program pemerintah,” kata Suyafii.
Merdeka.com, Kutai Timur - Peletakan batu pertama pembangunan gedung sekolah dan asrama Sekolah Menengah Agama Khatolik (SMAK) Santo Yoseph Sangatta, Rabu (19/7), lalu, sebagai bentuk dan penunjang pendidikan di Kuti. Sekolah yang akan dibangun itu terletak di komplek Katholik Center Kutim.
Prosesi peletakan batu pertama pembangunan gedung sekolah dilakukan Kepala Kementrian Agama Kalimantan Timur (Kaltim) M Syafi’i pada pukul 08.00 wita. Disaksikan Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Hak Asasi Manusia (HAM) dr Martin Luther, Kepala Kemenag Kutim Drs H Ambotang, Kepala Yayasan Alosius Prananto, Pengurus Yayasan Suster Cris, Managemen PT KPC Danu, Pembina Katolik Kaltim Lambius, Pendeta Paroki Kutim Ssr Frantinus.
Sebelumnya, rangkaian acara diawali dengan kebaktian atau doa bersama. Dilanjutkan dengan melakukan peletakan batu pertama yang juga dihadiri oleh pengurus yayasan serta para murid. Acara berlangsung lancar dan berakhir pada pukul 09.00 wita. Ditutup dengan menyanyikan Himne Santo Yoseph serta pembacaan doa.
Kepala Kantor Kementrian Agama Katim M Syafi’i mengatakan pihaknya selalu berupaya mendukung semua pembangunan yang berbasis agama. Hal tersebut dilakukan agar semua warga dan generasi muda dapat memahami dan menjadi masyarakat berkarakter.
“Pengembangan dunia pendidikan sesuai dengan cita-cita dan program pemerintah. Selanjutnya pendidikan juga teramanatkan dalam Undang Undang. Yakni pemerintahan di Negara Indonesia harus melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,” kata Syafi’i.
Selanjutnya untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan demikian, Pemerintah diwajibkan untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional bagi seluruh warga negara Indonesia. Sistem pendidikan nasional dimaksud harus mampu menjamin pemerataan kesempatan dan peningkatan mutu pendidikan. Terutama bagi anak-anak, generasi penerus keberlangsungan dan kejayaan Bangsa serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal senada juga diutarakan Staf ahli Bupati Kutim dr Martin Luther. Menurutnya pemerintah akan selalu berbuat yang terbaik bagi dunia pendidikan dan tidak membeda-bedakan. Dengan dibangunnya gedung dan asrama ini pemerintah berharap dapat memacu dunia pendidikan terutama di Kabupaten Kutim.
“Dengan berbagai kegiatan belajar mengajar khususnya bagi SMAK Santo Yoseph,” sebutnya.
Lebih lanjut Kepala Yayasan Khatolik Center Alosius berterimakasih kepada pemerintah yang telah membantu pembangunan gedung SMAK dan asrama untuk sarana pendidikan di Kabupaten Kutim.
“Dengan akan terbangunnya gedung baru untuk SMAK Santo Yoseph, maka akan membuat belajar mengajar lebih terasa nyaman. Demikian pula kita sebagai tenaga pendidik akan dapat memberikan pendidikan yang baik kepada generasi kita,” ucapnya.