“Kita harapkan Dinas Pariwisata bisa lebih fokus mengelola destinasi wisata, sehingga Kutim lebih maju lagi di masa mendatang,” kata Irawansyah.
Merdeka.com, Kutai Timur - Potensi pariwisata di Kutai Timur yang cukup banyak, selama ini belum digarap secara maksimal. Dengan adanya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang baru, yakni Dinas Pariwisata, diharapkan mampu mengoptimalkan destinasi wisata, guna mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kutim ke depan.
“Kita harapkan Dinas Pariwisata bisa lebih fokus dalam mengelola destinasi wisata yang ada, sehingga Kutim bisa lebih maju lagi di masa mendatang. Jika potensi pariwisata digarap maksimal, tidak menutup kemungkinan sektor yang satu ini mampu menopang PAD yang mumpuni,” kata Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kutim Irawansyah.
Masalah itu diungkapkan mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim dalam forum lokakarya dan pengukuhan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) 15 kecamatan di Kutim. Kegiatan yang digelar Selasa (22/11/2016) lalu di ruang Meranti, kantor bupati itu merupakan garapan Pemkab Kutim dalam hal ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bekerjasama dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Mantan Sekretaris DPRD Kutim ini mengajak kepada seluruh elemen masyarakat daerah ini, untuk membangun pariwisata dengan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai dan handal. Dengan demikian sektor pariwisata bakal menjadi salah satu sumber PAD yang besar bagi Kutim ke depan.
Pemerintah akan mempersiapkan kelengkapan guna menunjang destinasi wisata agar bisa berkembang menjadi lebih baik. Salah satunya fasilitas dan sarana pendukungnya, sehingga untuk mencapai ke suatu lokasi wisata tidak mengalami kesulitan dan merasa nyaman dan tenang.
Terlebih saat ini sudah ada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) 15 kecamatan. Keberadaannya diharapkan bisa mendukung pemerintah dalam mengembangkan potensi pariwisata di daerah ini.
Sedangkan Sekertaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim Arjohansyah menjelaskan, Kutim memiliki potensi pengembangan wisata yang sangat tinggi. Oleh karenanya diperlukan menyusun profil pariwisata yang memuat aspek lingkungan, sosial, budaya, ekonomi serta kelembagaan mengidentifikasi isu berpengaruh dalam pengembangan wisata guna penguatan promosi wisata Kutim.
"Pembangunan wisata di tingkat desa dimulai dari SDM yang baik serta terbangunnya program one village one product guna mendukung program Gerbang Desa Madu," jelas Arjohansyah.
Lokakarya tersebut menghadirkan narasumber dari Kementrian Pariwisata Republik Indonesia Oneng Setyaharini, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimatan Timur H Muhammad Aswin dan Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim Zein Taufikurrahman. Kegiatan itu mengusung tema ‘Optimalisasi pengelolaan pariwisata di Kutim dalam upaya mendukung Gerbang Desa Madu’.