1. KUTAI TIMUR
  2. KOMUNITAS

Pengurus YJI diminta memiliki kepekaan terhadap pasien jantung

“Setidaknya, mampu memberikan sumbang sih terhapada pasien yang sedang menderita serta mengadakan pendampingan,” kata Encek Firgasih.

Suasana silaturahim antar pengurus Yayan Jantung Indonesia di pendopo rumah jabatan Bupati, membahas program kerja dan rencana pelantikan. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Selasa, 14 Maret 2017 10:44

Merdeka.com, Kutai Timur - Ketua Yayasan Jantung Indonesia Cabang Kutim, Hj Encek UR Firgasih meminta kepada segenap pengurus untuk melakukan berbagai upaya aksi di lapangan. Terutama dalam penanganan teknis medis kepada pasien. Sebab, penyakit jantug menjadi salah satu peringkat yang utama di negeri ini.

“Kita sebagai pengurus YJI, harus memiliki kepekaan terhadap masyarakat yang menderita jantung. Setidaknya, mampu memberikan sumbang sih terhadap pasien yang sedang menderita serta mengadakan pendampingan,” kata istri bupati Kutim ini, ketika memberikan pengarahan pada acara silaturahim pengurus YJI Kutim di pendopo, rumah jabatan Bupati Kutim, Senin (12/3/2017).

Meski kepengurusan YJI periode 2017-2022 belum dilantik, namun sudah banyak memiliki program. Salah satunya membentuk ranting di seluruh kecamatan yang ada. Kemudian memberikan advokasi kepada penderita jantung, terutama bagi warga yang kurang mampu serta rencana pelantikan pengurus, yang dijadwalkan pada 29 atau 30 Maret ini.

Harapan Firga, panggilan akrab Ketua Tim PKK Kutim ini, segenap pengurus YJI Kutim setelah dilantik nantinya dapat langsung bekerja. Memberikan bantuan pelayanan medis kepada masyarakat, mengingat pelayanan BPJS hingga saat ini masih kurang maksimal. Jadi konsentrasi YJI Kutim ke depan lebih meningkatkan pembiayaan dalam penanganan medis. Untuk itu, yang terpenting terbentuk terlebih dahulu ranting-ranting YJI di masing-masing kecamatan agar pelayanan dapat maksimal.

Firga yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Kutim ini mengaku telah menganggarkan dana Rp 500 juta untuk operasional YJI, dengan fokus utama membantu meringankan biaya penanganan penderita penyakit jantung di daerah ini. Namun memasuki 2017, mengingat kondisi anggaran defisit maka pendanaan menjadi Rp 300 juta saja. Di luar pendanaan pemerintah, YJI juga mendapatkan dukungan dari stake holder, dalam hal ini perusahaan PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan Bank Kaltim.

Sedangkan Wakil Ketua YJI Kutim Hj Aisyah HD mengatakan dalam perjalanannya yayasan ini sempat mengalami kendala terkait pendanaan. Bahkan pengurusnya sempat pula melakukan penggalangan dana secara swadaya. Namun memasuki kepemimpinan Bupati Ismunandar dan Wabup Kasmidi Bulang, didukung Wakil Ketua DPRD Kutim Encek UR Firgasih, pendanaan YJI dapat berjalan semestinya. Aisyah mengungkapkan program yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat salah satunya adanya seminar terkait penyakit jantung.

“Kami sangat berharap nantinya dalam perjalanannya, penanganan pelayanan bagi masyarakat tidak hanya pada kalangan anak saja, tapi juga orang dewasa dalam hal ini orang tua,” beber Aisyah yang juga menjabat Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

Mengapa dirinya mengusulkan pelayanan jantung sehat bagi kalangan dewasa dan orang tua? Karena dari pengalamannya, belum lama ini ia pernah menerima dua orang tua bisa dibilang tingkat ekonominya kurang mampu namun menderita penyakit jantung. Secara mekanisme YJI hanya melayani anak, maka terpaksa dengan berat hati orang tersebut tidak diberikan pelayanan sebagaimana mestinya. Maka dari itu ke depan, YJI diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat.

(AJ/AJ)
  1. Kesehatan
  2. ORMAS
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA