“Cuaca yang cukup panas di Makkah harus diwaspadai bagi calhaj Kutai Timur," kata Sofiansyah.
Merdeka.com, Kutai Timur - Sejak tiba di Bandara International King Abdul Aziz, Jeddah kemudian bertolak menuju pemondokan jama’ah haji di Makkah, para petugas haji dari Kloter 12 yang terdiri dari Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kutai Kartanegara (Kukar), Berau dan Kota Balikpapan terus membantu dan mendampingi para calon haji (calhaj). Baik dalam segi ibadah, kesehatan maupun administrasi umum lainnya.
Calhaj dari Kutim dalam beberapa hari selama di Makkah, selain melaksanakan ibadah haji juga tetap melakukan cek kesehatan secara rutin. Adanya fasilitas kesehatan yang tersedia di lorong-lorong tempat pemondokan, calhaj cukup terbantu. Layanan selama 24 jam diberikan oleh tim dokter yang selalu siap menerima kunjungan.
Berdasarkan laporan H Sofiansyah, dari Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), saat ini para calhaj Kutim merasa terbantu dalam hal teknis kesehatan. Calhaj Kutim dibantu tim kesehatan yang terdiri 3 orang, yakni dr Fachruddin bersama 2 perawat, secara intens memberikan pelayanan.
“Cuaca yang cukup panas di Makkah harus diwaspadai bagi calhaj Kutai Timur maupun seluruh calhaj lainnya. Cuaca yang panas dapat berhubungan dengan setidaknya tiga hal. Yaitu heat stroke, kemungkinan dehidrasi dan penurunan daya tahan tubuh," ungkap Sofiansyah.
Walau bukan bidangnya, Sofiansyah tetap membantu hal-hal teknis lainnya guna kelancaran selama ibadah dengan mengimbau calhaj Kutim untuk terus menjaga pola makan secara baik dan tetap mempertahankan minum 3-4 liter sehari. Makin sering terpapar udara panas jumlah cairan yang di minum juga harus ditingkatkan. Sofiansyah melaporkan berdasarkan penjelasan dr Fachruddin, jika tidak diantisipasi lebih lanjut kondisi panas tersebut dapat menyebabkan terganggunya kondisi kesehatan Calhaj.
“Kontak (interaksi) satu jama’ah dengan jama’ah lain cukup dekat, maka jika ada salah satu jamaah yang mengalami flu berupa batuk pilek akan mudah menularkan kepada yang lain,” jelasnya.
Untuk itu tim dokter menyarankan agar sesama jama’ah dapat selalu mengingatkan apabila ada anggota kelompoknya yang sakit. Agar selanjutnya segera menghubungi petugas kesehatan terdekat.