1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Selama puasa jamaah di masjid Agung diberikan pencerahan

“Kita sudah jadwalkan ustadz yang mengisi kultum (kuliah tujuh menit) setiap hari setelah salat dzuhur,” kata Hasyim Asy’ari.

Jamaah di masjid Agung usai salat dzuhur selama bulan puasa memperoleh siraman rohani dari ustadz-ustadz yang telah dijadwalkan. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Rabu, 31 Mei 2017 11:54

Merdeka.com, Kutai Timur - Para jamaah salat dzuhur yang setiap hari menunaikan ibadan salat lima waktu di masjid Agung, kawasan Bukit Pelangi tentunya mengalami perubahan selama bulan suci Ramadan. Sebab, usai salat dzuhur, jamaah diberikan pencerahan dari sejumlah ustadz yang sudah dijadwalkan oleh pengurus masjid setempat.

Sebagian besar jamaah yang salat adalah pegawai, pejabat dan perusahaan swasta maupun masyarakat sekitarnya, memperileh tausiah atau siraman rohani setiap harinya. “Kita sudah jadwalkan ustadz yang mengisi kultum (kuliah tujuh menit) setiap hari setelah salat dzuhur,” kata Ketua Pengurus Masjid Agung H Hasyim Asy’ari.

Ceramah singkat ini mulai dilaksanakan oleh Pengurus Masjid Agung Sangatta, di 3 Ramadhan 1438 hijriah atau Senin (29/5) lalu. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang Agama Islam serta keistimewaan bulan ramadhan. Kultum dilaksanakan Senin hingga Kamis.

Ceramah tidak hanya ditujukan bagi pejabat, Pegawai Negari sipil (PNS) dan Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) lingkup Pemkab tetapi juga ditujukan untuk masyarakat maupun karyawan swasta yang bekerja disekitar kawasan Bukit Pelangi. Kultum ini merupakan agenda rutin setiap tahun yang dilaksanakan selama 16 hari di bulan ramadhan diluar hari Jumat, Sabtu dan Minggu.

“Para penceramah merupakan Da’i yang berasal dari Kota Sangatta dengan berbagai latar pendidikan dan organisasi. Seperti utusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kutim dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kutim. Tentu Da’i yang memiliki pengetahuan agama mumpuni,” jelas Hasyim.   

Da’i pertama yang menyampaikan tausiyah Senin (29/5) lalu adalah H Muhammad Ramli. Dalam tausiahnya ia menyampaikan pentingnya umat Islam memanfaatkan ramadhan. Karena bulan suci umat muslim ini banyak memberikan keberkahan dan merupakan ladang dalam meraih amal sebanyak-banyaknya. Menurutnya ramadhan dapat menumbuhkan sikap jujur, disiplin, menghindarkan diri dari sikap tamak. Membangun kebersamaan serta sikap sosial yang mengarah pada cinta pada sesama.

“Jujur, disiplin, merupakan contoh amalan yang perlu diraih dan dimanfaatkan selama ramadhan, diantara pintu-pintu amal yang lainnya,” jelas Ramli.      

Ramli menambahkan dengan berpuasa juga dapat memelihara kesehatan, karena hal tersebut telah dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW. Dengan melakukan bangun subuh, memperbanyak jalan kaki menuju tempat ibadah yakni Masjid, tidak minum khamar (minuman keras atau memabukkan), tidak makan kecuali lapar dan pada saat makan berhenti sebelum kenyang.

“Hal tersebut merupakan rutinitas Rasulullah yang patut dicontoh agar kesehatan yang kita miliki dapat juga terpelihara dengan baik,” katanya.     

Kultum masih berlanjut di hari Selasa (30/5) dengan menghadirkan H Abdul Majid dari Kantor Kemenag Kutim sebagai penceramah, dan setiap hari selama bulan suci Ramadan ini.
 

(AJ/AJ)
  1. RELIGIUS
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA