“Kita ingin meringankan beban korban musibah kebakaran, sehingga kita cepat menyerahkan bantuan ini,” kata Djamiatulkhair.
Merdeka.com, Kutai Timur - Musibah kebakaran yang terjadi pada Minggu (4/6) lalu sekitar pukul 16 wita, memperoleh perhatian Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Sosial. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis ini telah membantu sejumlah pakaian latak pakai dan bahan makanan kepada korban musibah kebakaran di jalan Murung Raya, Sangatta Utara tersebut.
Bantuan itu diserahkan langsung oleh staf Dinas Sosial kepada korban musibah kebakaran, Senin (5/6) kemarin di lokasi. Terutama pakaian seragam anak-anak sekolah, jangan sampai anak yang terkena musibah tak sekolah hari ini (kemarin).
Beberapa bantuan yang diserahkan itu antara lain, matras, sarung, pakain dewasa dan anak, selimut, paket perlengkapan keluarga, paket kelengkapan ibu, seragam pelajar SMP dan SD, beras dan sarden dan panci dan sebagainya. “Kita ingin meringankan beban korban musibah kebakaran, sehingga kita cepat menyerahkan bantuan ini,” kata Kadis Sosial Kutim Djamitulkhair.
Dijelaskan, tim dari Dinsos Kutim sudah membuka pos logistik dan menyiapkan pakaian sekolah yang ada di tim logistik. Sehingga tidak sampai anak-anak yang mengalami korban kebakaran tak sekolah gara-gara tidak memiliki baju seragam. Kejadian ini sementara masih dalam penyidikan pihak yang berwajib Dinsos Kutim akan selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Mengenai kejadian musibah kebakaran tersebut menurut informasi yang dihimpun tim Dinsos Kutim, rumah yang terbakar adalah barakan 7 pintu (3 pintu warung, 2 pintu bangsal biasa, 2 pintu bangsal kosong). Diketahui pemilik barakan atas nama H Gula atau Simuh berusia 80 tahun bersuku Banjar. Dugaan sementara api berasal dari barakan Bapak Nabila usia 40 tahun dan penyebabnya masih diselidiki pihak berwajib.
Sedangkan kerugian diperkirakan mencapai Rp 450 juta. Kebakaran yang untungya tidak memakan korban jiwa ini baru dapat dijinakkan menggunakan 6 Unit pemadam kebakaran dari Pemerintah Kabupaten, sekitar pukul 16.30 wita.
Di luar itu Jamiatulkhair menjelaskan terkait permasalahan banjir yang merupakan masalah musiman yakni masalah alam yang selalu diantisipasi dan memang tidak bisa dihindari. Terlebih tingkat curah hujan yang cukup tinggi, akibatnya sejumlah daerah terutama yang ada di Kecamatan Muara Bengkal serta Muara Ancalong mengalami musibah banjir. Selain itu dia juga melaporkan bahwa sekarang ini banyak terjadi tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Sangatta. Bahkan pelakunya rata-rata masih berusia muda dan masih anak-anak sekitar 14-16 tahun.
“Terjadinya curanmor untuk anak pelajar atau anak sekolah, karena rata-rata pelaku masih anak-anak. Sehingga dari pihak kepolisian tidak dapat menahan dan tidak bisa dipenjarakan yang bersangkutan. Jadi semua pelaku tindak kejahatan curanmor semua dititipkan (di rumah singgah) Dinsos Kutim,” katanya.
Untuk saat ini, katanya, sudah ada yang dititipkan sebanyak 3 pelaku yang masih berusia 14, 15 dan 16 tahun. Semua anak, selama ini ditampung dan untuk selanjutnya dilakukan pembinaan bukan penahanan.