"Etika dalam berbusana merupakan suatu ilmu yang memikirkan bagaimana seseorang dapat mengambil sikap dalam berbusana," kata Tirah.
Merdeka.com, Kutai Timur - Di era modern seperti sekarang ini etika berbusana sangat penting diketahui oleh masyarakat. Falsafah norma dan merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila dan agama. Tujuannya adalah membina watak dan mental seseorang agar menjadi manusia yang baik. Maka dengan etika berbusana, setiap manusia akan bisa menampilkan budaya, susila dan agama dengan mental yang baik.
Berkaitan hal itu, memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ke 45 tingkat kabupaten, TP PKK Kutim juga menggelar penyuluhan tentang etika berbusana kepada pengurus seluruh Kutim. Penyuluhan yang di ikuti seluruh kelompok kerja (Pokja) 3 TP PKK Kecamatan se-Kutim diselenggarakan di Ruang Arau, Kantor Bupati awal pekan lalu.
"Etika dalam berbusana merupakan suatu ilmu yang memikirkan bagaimana seseorang dapat mengambil sikap dalam berbusana tentang menentukan model, warna, corak, yang tepat dan baik. Sesuai kesempatan, kondisi dan waktu serta norma-norma yang berlaku di masyarakat," kata Wakil Ketua TP PKK Kutim Tirah Satriani mewakili Ketua Encek UR Firgasih.
Tirah Wakil Ketua TP PKK Kutim Tirah Satriani berharap semua peserta dapat mengikuti penyuluhan etika berbusana dengan baik. Agar ilmu yang didapat bisa diterapkan serta dibagi ke masyarakat lainnya.
Dia menjelaskan estetika dalam berbusana merupakan suatu bidang pengetahuan yang membicarakan bagaimana berbusana yang serasi, sesuai dengan bentuk tubuh dan kepribadian seseorang. Sehingga nampak indah, sopan, serasi dan sedap dipandang oleh mata.
Sara Siti Hariani pakar kecantikan di Kutim selaku nara sumber menjelaskan etika dan estetika berbusana secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani yakni 'etos' yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan.
"Etika biasanya berkaitan erat dengan moral yang dalam bahasa latin disebut dengan Mos dan Mores (jamak) yang berarti adat kebiasaan. Serta tata cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan baik (kesusilaan) dan menghindari tindakan-tindakan yang buruk," ujarnya.
Sara menambahkan ada beberapa penerapan etika dalam berbusana. Diantaranya menutup aurat tubuh, sesuai dengan tujuan, situasi dan kondisi lingkungan. Tampak rapi, bersih, sehat dan ukuran sesuai, tidak mengganggu orang lain, tidak melanggar hukum Negara dan agama.