1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Pelajar minta pemutaran film G30S/PKI terus dilanjutkan rutin setiap tahun

“Generasi penerus dapat mengetahui perjalanan sejarah yang kelam terhadap para jenderal yang dibunuh secara biadab oleh PKI,” kata Taufik.

Suasana nonton bareng yang digagas Kodim 0909/Sangatta yang digelar di Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi Sangatta Utara, Kutim dipenuhi kalangan pelajar yang cukup antusias. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Minggu, 01 Oktober 2017 13:55

Merdeka.com, Kutai Timur - Meski pemutaran film G30S/PKi yang digagas Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memperoleh pro dan kontra, namun masih banyak yang mendukung bawah film pengkhiatan Gerakan PKI itu diputar secara rutin. Alasannya, film itu memberikan pelajaran berharga bagi generasi penerus bangsa.

Alasan itu diutarakan salah seorang pelajar SMA Negeri 2 Sangatta Utara, Taufik Hidayat, usai menonton bareng film G30S/PKI di Gedung Serba Guna (GSG), kawasan Bukit Pelangi, Sangatta Utara, Kutim, pada Kamis (28/9) lalu. Menurutnya, film ini sangat bermanfaat dan layak ditonton bagi generasi penerus seperti dirinya dan teman-teman pelajar lainnya.

“Film ini kalau bisa diputar rutin setiap tahun menjelang hari Kesaktian Pancasila. Harapannya generasi penerus dapat mengetahui perjalanan sejarah yang kelam terhadap para jenderal yang dibunuh secara biadab oleh PKI,” kata Taufik.

Tragedi gerakan 30 September yang diprakarsai ajaran PKI itu, diharapkan tidak terulang lagi di masa mendatang. Sebab, banyak nilai-nilai dalam film tersebut yang harus diambil bagi generasi penerus bangsa. Perbuatan keji seperti yang digambarkan dalam film itu, patut dicerna dan jangan sampai terulang dikemudian hari.

Ajaran komunis yang dilakukan oleh PKI, menurut Taufik, perlu terus diwaspadai, lantaran merusak moral generasi penerus bangsa. Terlebih perbuatan itu sangat keji dan tidak berperikemanusiaan.

“Saya sangat setuju, jika pemutaran film dokumenter mengenai G30S/PKI ini terus dilanjutkan setiap tahun. Tujuannya, menjadi pelajaran bagi generasi penerus dan bisa mengetahui sejarah dengan harapan jangan terulang kembali di masa mendatang,” tambah Taufik.

(AJ/AJ)
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA