1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Mari berantas DBD bersama

“Penangulangan penyebaran DBD tidak bisa hanya mengandalkan kerja pemerintah, namun dibutuhkan gerakan bersama," kata Ismunandar.

Bupati Ismunandar didampingi Wabup Kasmidi Bulang langsung turun tangan memberikan abate kepada masyarakat. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Senin, 15 Agustus 2016 09:29

Merdeka.com, Kutai Timur - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat diberantas melalui gerakan bersama seluruh komponen yang ada. Untuk mewujudkan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Dinas Kesehatan (Diskes) memulai program pemberantasan DBD dengan pencanangan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Pencanangan dipimpin langsung oleh Bupati Kutim Ismunandar dan Wabup Kasmidi Bulang di Halaman Kantor Kecamatan Sangatta Utara, Rabu (10/8) lalu.

Turut hadir mendukung kegiatan dimaksud Kepala Dinas Kesehatan Aisyah, Camat Sangatta Utara Didi Herdiansyah, Ketua Komisi D DPRD Kutim Uce Prasetyo, Perwakilan Polres Kutim A Subekti serta sejumlah Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) dan masyarakat.

“Penangulangan penyebaran DBD tidak bisa hanya mengadalkan kerja pemerintah, namun dibutuhkan gerakan bersama. Yaitu gerakan nyata dari kesadaran masyarakat untuk terbebas dari nyamuk DBD di lingkungannya,” kata Bupati Kutim Ismunandar di depan ratusan undangan dan masyarakat.

Upaya pemberantasan DBD juga tidak bisa hanya mengandalkan fogging. Fogging bukan solusi permanen dalam memusnahkan nyamuk penyebab DBD. Fogging massal telah dilakukan pemerintah, demi memberikan rasa tentram kepada warga. Namun tetap dibutuhkan peran seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan gerakan PSN.

Ditambahkanya, jika pencanangan gerakan PSN sudah dilakukan maka dalam waktu dekat aksi nyata yang melibatkan seluruh RT, warga dan stake holder harus dilaksanakan.

“Kita imbau Jumat nanti kita bergerak bersama di Kecamatan Sangatta Selatan. Kepada seluruh RT, Camat untuk bergerak bersama di lingkungan pemukimannya memberantas sarang nyamuk. Mari kita bangun bersama gerakan kebersamaan untuk kebersihan lingkungan,” pintas Ismu.

Agar gerakan PSN lebih maksimal, Bupati juga menyarankan agar Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) di kecamatan turut dilibatkan menjadi kader jumantik. Sementara itu kader jumantik yang sudah ada bisa saja direkomendasi menjadi TK2D juga di lingkup kecamatan. Pecanangan PSN hari itu dimulai dengan pembubuhan tanda tangan oleh Bupati Ismunandar dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang di lembar spanduk diikuti pejabat lain yang hadir. Bukan itu saja, Ismu bersama Kasmidi juga turut membagi dan menabur bubuk abate  di rumah warga. Sembari mengingatkan warga untuk menjaga lingkungan sehingga tidak menjadi sarang nyamuk.   

Kepala Dinas Kesehatan Aisyah melaporkan, peningkatan DBD sempat surun di pertengahan tahun 2012. Namun belakangan ini kasus DBD mulai meningkat lagi dengan beberapa alasan. Seperti pertambahan pendukuk dan peningkatan jumlah pemukiman.

“Kasus DBD tahun 2012 sebanyak 175 kasus, namun dalam 5 tahun belakangan ini mulai meningkat. Penyebab paling utama adalah kurang pedulinya masyarakat akan program 3M plus. Selain itu meningkatnya jumlah penduduk dan pemukiman,” terangnya.

Melihat dari pengalaman sebelumnya, banyak program tidak dapat menekan penyebaran DBD secara singnifikan di lingkungan masyarkat. Diharapkan kepedulian lintas sektor khususnya pemerintah kecamatan dan desa, Ketua RT dapat memberikan dukungan. Karena, katanya, segala upaya pencegahan dan pemberantasan tidak akan berhasil jika tidak dilakukan bersama-sama.

“Mulai dari tahun 2009 telah kita bentuk kader jumantik 2 orang setiap RT, hingga kader jumatik cilik yang melibatkan siswa SD kelas 4-5 tahun 2016. Namun hal itu tidak dapat menekan penyebaran DBD. Solusinya justru pada kepedulian warga yang memberikan arti besar dalam memberantas DBD, dengan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan 3M plus,” tutup Aisyah.

(AJ/AJ)
  1. Info Kutai Timur
  2. Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA