“Seluruh desa mendapatkan jatah bantuan program pembangunan serentak, tidak ada lagi desa yang tidak kebagian,” kata Kasmidi.
Merdeka.com, Kutai Timur - Kegiatan roadshow Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Muara Bengkal yang dibuka dan dipimpin Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang berjalan lancar. Kendati rombongan wabup terasa kelelahan, namun semangat untuk membangun dari desa tetap berkobar, dengan diawali melalui Musrenbang tersebut.
Meski tengah malam baru tiba dan pagi hari sekitar pukul 09.00 Wita harus mengikuti acara Musrenbang, namun Wabup dan rombongan selalu semangat. Kegiatan yang dipusatkan di Balai Pertemuan Umum (BPU) desa Muara Bengkal Ulu, diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diikuti seluruh peserta.
Tujuh desa yang ada di Kecamatan Muara Bengkal, seperti Desa Mulupan, Senambah, Ngayau, Muara Bengkal Ilir, Muara Bengkal Ulu, Benua Baru, dan Batu Balai semuanya ikut hadir dalam Musrenbang tersebut. Pada kesempatan itu Wabup memberikan penajaman program lewat solusi percepatan pergerakan pembangunan salah satunya dengan kontribusi semua kepala desa (kades) bekerjasama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kedua lembaga ini hendaknya tidak saling menunggu, semua rencana harus dijalankan melalui inisiatif tanpa menunggu artinya harus langsung jemput bola.
“Seluruh desa mendapatkan jatah bantuan program pembangunan serentak, tidak ada lagi desa yang tidak kebagian. Dalam kabinet Ismu-KB ini menjadi langkah serius Pemkab Kutim bekerja untuk desa-desa secara maksimal. Banyak usulan hasilnya berdebat tidak ada hasilnya, fokus saja utamakan kita bersinergi dengan turun ke lapangan,” tegasnya.
Politisi Partai Golkar Kutim itu memaparkan saran untuk seluruh aparat di pemerintahan desa lebih solid dalam pekerjaan, Pemkab dalam hal ini tidak bekerja dari atas namun mulai dari bawah alasannya ini akan mengakomodasi usulan program pembangunanan dalam daerah setempat selanjutnya dipresentasikan ke kecamatan setelah itu ke tingkat Kabupaten.
“Program ini tidak mengganggu anggaran dana desa (ADD) ini murni alokasi Gerbang Desa Madu (Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu) Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar. Saya minta semua dirangkul dan sudah berjalan mulai tahun ini. DPRD juga akan terus mengawal dan membantu kita sehingga agenda kerja dapat berjalan lancar dan sukses. Saya juga minta kepada Camat dan Kades mengamankan program ini,” tambah Wabup.
Untuk Muara Bengkal kata Wabup, dari catatan bagian Pembangunan Setkab Kutim, ada alokasi bantuan untuk pembangunan desa sebesar Rp 12 miliar dan masih ada tambahan Rp 14 miliar. Sehingga total untuk alokasi pembangunan di wilayah Muara Bengkal sekitar Rp 26 miliar.
Sementara itu, Camat Muara Bengkal Thamrin mengatakan saat ini dirinya sudah mengumpulkan usulan Musrenbang desa yang sebelumnya sudah dilaksanakan. Salah satunya yang penting yaitu pengecoran jalan beton yang menghubungkan desa ke desa dan aliran listrik PLN supaya ditambah, sehingga masyarakat yang menikmati setrum ke rumah-rumah bisa lebih banyak lagi.
“Saya akan terus berjuang untuk warga di wilayah ini. Saya mau fokus dulu peningkatan fisik dan prasarana jalan yang masih dalam bahan permanen tanah, sebab jika kondisi hujan jalan cukup sulit dilalui oleh warga. Jika jalan itu dibangun menjadi cor beton atau semenisasi, akan menjadi lebih baik dan transportasi menjadi lancar. Disisi lain aliran listrik juga menjadi perhatian khusus ada beberapa desa yang belum ada jaringan listrik PLN seperti Desa Mulupan, dan Senambah,” ungkap mantan anggota DPRD Kutim ini.