“Potensi perputaran ekonomi yang bisa dikembangkan banyak sekali. Jika ada yang mau kembali dan menetap di Kutim silakan,” kata Ismunadar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Usai melaksanakan tugas pengabdian selama dua tahun di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), 15 Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Perdesaan (PSP3) akan kembali kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim). Pelepasan sekaligus penyerahan kembali PSP3 kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kaltim di Ruang Damar, Gedung Serba Guna, Bukit Pelangi ini disaksikan langsung oleh Bupati Kutim Ismunandar, beberapa waktu lalu.
Sebanyak 15 PSP3 tersebut merupakan utusan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) sebagai pendamping berbagai kegiatan di desa. Salah satu kegiatan pendampingan yang dilakukan yaitu pengembangan potensi budidaya rumput laut dan usaha kecil menengah di Desa Sangkimah Kecamatan Sangatta Selatan.
Kepala Disporapar Kutim Dwi Susilanto Gamawan mengatakan, banyak hal yang membanggakan telah diberikan oleh belasan PSP3 bagi masyarakat Kutim. Diantaranya berhasil menjadi 15 besar PSP3 tingkat nasional. Bidang usaha pengelolaan rumput laut di Desa Sangkimah Kecamatan Sangatta Selatan.
“Terima kasih kepada Kemenpora RI dan Dispora Kaltim,” lanjut Anto, sapaan akrab Dwi Susilanto Gamawan.
Anto juga mengucapkan terimakasih kepada PSP3 yang telah memberikan kepercayaan kepada Kutim untuk menjadi lokasi penempatan PSP3. Dia berharap disiplin ilmu yang disumbangkan PSP3 kepada desa dan masyarakat binaan bisa bermamfaat.
Di kesempatan yang sama, Bupati Kutim Ismunandar juga menyampaikan apresiasi atas seluruh sumbangsih yang telah diperbuat PSP3 dalam hal pendampingan masyarakat. Kehadiran PSP3 menurut Ismu banyak memberikan perubahan positif bagi masyarakat pedesaan.
“Potensi perputaran ekonomi yang bisa dikembangkan banyak sekali. Contohnya pengolahan singkong gajah di Kecamatan Rantau Pulung yang telah diresmikan beberapa waktu lalu. Kalau mau kembali dan menetap di Kutim silahkan,” kata Ismu mempersilahkan dan mengaku tidak keberatan.
Dijelaskan Bupati, saat ini beberapa kecamatan tertarik mengembangkan komoditi singkong gajah. Diataranya Kecamatan Bengalon, Kaubun, Kaliorang, Sangkulirang dan Kecamatan Batu Ampar. Seluruh kecamatan itu menurut Ismu telah siap dan menyediakan lahan untuk ditanami singkong gajah. Sebab potensi singkong gajah sangat luar biasa dengan pasar yang terbuka. Singkong gajah bisa dibuat tepung tapioka, kulit dan ampasnya juga dijadikan pakan ternak.
Selain Bupati, Kadispora Provinsi Fachruddin Djafrie, Kadis Koperasi UKM EK Husaini, Camat Rantau Pulung Poniso Suryo Renggono dan Camat Teluk Pandan Syaifuddin juga terlihat menghadiri kegiatan dimaksud.