Jembatan ini bisa menjadi penghubung antar desa agar ekonomi lebih bergeliat.
Merdeka.com, Kutai Timur - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus membangun banyak jembatan sebagai penghubung antar desa. Karena banyaknya sungai yang membelah antar desa, demi menunjang akses transportasi bagi masyarakat maka banyak dibangun jembatan.
Jembatan dibangun agar perekonomian masyarakat terus menggeliat. Untuk menjadikan Kutim sebagai pusat agribisnis dan agroindustri di Kalimantan Timur (Kaltim), diperlukan sarana penghubung antar Desa dan Kecamatan yang dipisahkan oleh sungai-sungai.
Saat ini Pemkab membangun Jembatan Sei Kelinjau II. Pembangunan Jembatan Kelinjau II telah rampung beberapa waktu lalu dan sudah diresmikan Bupati Kutim Ismunandar.
Bupati Kutim Ismunandar mengatakan Jembatan Kelinjau II tidak hanya menghubungkan antar desa, namun juga memiliki manfaat cukup besar karena bisa terkoneksi pula sebagai akses menuju Samarinda, Sangatta, sampai ke Mekar Baru Kecamatan Busang.
“Karena ada jembatan ini tidak ada isolasi lagi antara desa-desa. Terlebih desa yang memang sulit diakses oleh Ibukota Kecamatan. (Contohnya) Masyarakat Muara Dun tidak perlu berputar lagi (ke jalan yang lebih jauh), cukup lewat jembatan ini sudah tembus ke Muara Ancalong.,” jelas Bupati.
Dengan pembangunan yang dilaksanakan di pedalaman membuktikan bahwa Pemkab Kutim tidak hanya membangun Ibu kota Sangatta atau Rantau Pulung saja. Tetapi juga berkonsentrasi melaksanakan pemerataan pembangunan di seluruh kecamatan yang ada. Program pemerataan pembangunan ke depan akan didukung dengan alokasi anggaran Rp 2-5 miliar per desa setiap tahun. Program ini menurutnya sudah bisa dilaksanakan tahun 2017.
Ismu meminta agar delapan kecamatan pedalaman yang berkeinginan bulat membentuk daerah otonomi baru (DOB) Kabupaten Kutai Utara (Kutara) untuk dapat lebih memperkokoh semangat persatuan dan kebersamaan. Sehingga upaya-upaya yang dilakukan dapat mempercepat terwujudnya DOB Kabupaten Kutara dalam waktu yang tidak lama.
“Saya atas nama pemerintah mendukung sepenuhnya (DOB Kabupaten Kutara),” tegas Ismu dihadapan ratusan masyarakat yang hadir.
Ismu menambahkan untuk mempercepat upaya dimaksud, dalam waktu dekat Tim Panitia Persiapan Pemekaran Kabupaten (P3K) Kutara akan ke Jakarta. Berkoordinasi sekaligus menanyakan progress pemekaran yang diajukan. Bagaimanapun, pemerataan harus dilakukan demi membangun kedekatan antara pemerintah dan masyarakat. Sebagai wujud kebersamaan, Bupati mengajak masyarakat untuk memupuk kebersamaan demi kesejahteraan.
Sementara Camat Muara Ancalong Suria Atmaja mengajak segenap warganya bersama-sama menjaga jembatan. Sebagai aset pemerintah dan masyarakat, ke depan tidak ada lagi warga yang terisolasi. Dia yakin jembatan tersebut merupakan pangkal pokok menggeliatnya roda perekonomian antar desa dan kecamatan.
"Kami telah menyaksikan bersama peresmian Jembatan Kelinjau II yang menghubungkan antara Desa Muara Dun dengan Desa Gemar Baru. Bahwasannya pembangunan jembatan ini menjadi dambaan bagi masyarakat, terlebih lagi sekarang sudah bisa dilalui. Inilah kembanggaan bagi masyarakat kami terhadap keberadaan jembatan. Atas nama masyarakat kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten Kutim yang telah membangun jembatan (Kelinjau II) ini,” kata Atmaja.
Untuk diketahui Jembatan Kelinjau II menghubungkan antar desa. Yakni Desa Muara Dun dengan Gemar Baru serta Long Nah. Jembatan memiliki tipe rangka baja dengan panjang 170 meter (m) dan lebar 6 m. Pondasi tiang pancang baja berdiameter 500 milimeter (mm), dengan ketebalan 12 mm serta lantai beton K-350.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Aswandini Eka Tirta mengatakan jembatan itu mulai dibangun sejak September 2014 sebagai program multiyears. Jembatan Kelinjau II yang menghubungkan langsung Desa Muara Dun dan Gemar Baru, konstruksinya menggunakan empat sekmen.
“Terdiri dari 30 meter Komposit Grider, rangka 40 meter, rangka 60 meter dan rangka 4 meter dengan panjang jembatan 170 meter. Kontruksi ini memakan biaya sebesar Rp 83,5 miliar,” sebut Aswan, sapaan akrab Kadis PU.
Dia berharap dengan adanya jembatan tersebut, akses-akses perjalanan darat bisa terhubung. Desa Muara Dun dan sekitarnya menjadi lebih dekat dengan Ibu Kota Kecamatan Muara Ancalong. Berikutnya akses anak-anak untuk ke sekolah bisa lebih cepat serta para petani lebih mudah menuju ladangnya hingga manfaat lainnya.