1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

DKP uji sampel 11 jenis makanan di Pasar Induk Sangatta

“Setelah diuji di laboratorium akan diketahui apakah mengandung zat berbahaya atau tidak,” kata Hormansyah.

Kepala DKP Kutim Hormansyah menjelaskan tentang proses pengambilan sampel dan uji laboratorium . ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Selasa, 25 Juli 2017 12:37

Merdeka.com, Kutai Timur - Guna menjaga kualitas dan keamanan makanan yang dijual di pasaran, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kutim mengambil sampel 11 jenis makanan di pasaran untuk dilakukan uji di laboratorium. Langkah ini dilakukan, guna menghindar hal-hal yang tidak diinginkan bersama.

Mengenai hasil uji laboratorium terebut, masih menunggu dua bulan kemudian. Alasannya, pengujian laboratorium itu dilakukan di Samarinda, lantaran di Kutim belum memiliki alat tersebut.

“Kita suah melakukan pengambilan sampel makanan segar berupa buah-buahan dan sayur yang ada di Pasar Induk Sangatta (PIS). Setelah diuji di laboratorium akan diketahui apakah buah dan sayur yang dijual tadi mengandung zat berbahaya seperti formalin, borak dan zat pengawet lainnya,” kata Kadis Ketahanan Pangan H Hormansyah, saat menghadiri coffe morning, Senin (24/7) kemarin.

Kegiatan itu dipimpin langsung Wakil Bupati Kasmidi Bulang didampingi Seskab Irawansyah, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pejabat struktural lainnya. Dijelaskan Hormasyah, pengambilan sampel sejumlah makanan itu dilakukan dua hari yang lalu.

Menurut mantan Camat Sangkulirang dan Kaliorang ini, pengambilan sampel makanan untuk dilakukan uji laboratorium merupakan salah satu bentuk dan upaya membangun ketahanan pangan di Kutim. Ini merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan dalam menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, terutama yang berasal dari produksi dalam negeri, dalam jumlah dan keragaman yang cukup, aman, dan terjangkau. Untuk mewujudkan kondisi tersebut, maka diperlukan suatu strategi dalam meningkatkan ketahanan pangan.

“Ada sebelas jenis bahan makanan yang digunakan sebagai sampel untuk dilakukan penelitian, ini bertujuan untuk mendeteksi sejak dini bahan makanan yang beredar di pasaran apakah layak konsumsi atau tidak,” ujarnya.

DKP terus berupaya dalam menjaga dan meningkatkan kualitas ketahanan pangan daerah melalui pengembangan lumbung pangan, mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi, serta membentuk desa mandiri pangan.

“Dalam upaya meningkatkan pendapatan para petani, DKP akan mengembangkan pasar murah yang dilaksanakan setiap hari rabu di halaman kantor DKP Kutim, untuk memfasilitasi produsen kepada konsumen, dan ini merupakan salah satu program utama dalam mensukseskan ketahanan pangan di Kabupaten Kutim,” tambahnya.


(AJ/AJ)
  1. Pemerintahan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA