"PAMDES ini merupakan program pemerintah, jadi saya rasa target kita sudah jelas,” kata Khoirul Anam.
Merdeka.com, Kutai Timur - Hasil dari Training of Trainers (ToT) Sistem Pengelolaan Air Minum Berbasis Masyarakat Perdesaan (PAMDES) di Gunung Kidul, Yogyakarta, yang diikuti sejumlah desa beberapa waktu mulai ditindak lanjuti. Sejumlah perwakilan desa diprakarsai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dikumpulkan untuk berembuk menyusun asosiasi yang fokus dalam penerapan PAMDES di pelosok Kutai Timur (Kutim).
Rabu (5/10) lalu, digelar pertemuan yang diikuti 22 perwakilan dari enam desa yang pernah ikut TOT Pamdes. Enam desa di antaranya yakni, Desa Selangkau, kecamatan Kaliorang, Desa Mata Air, kecamatan Kaubun, Desa Mugi Rahayu, kecamatan Batu Ampar, Desa Beno Harapan, kecamatan Batu Ampar, Desa Tepian Makmur, kecamatan Rantau Pulung dan Desa Jak Lua, kecamatan Muara Wahau.
Hasil pertemuan itu memutuskan susunan struktur terdiri dari ketua, empat wakil ketua, sekretaris, bendahara, koordinator bidang humas dan kerja sama, koordinator bidang tekhnis dan pengembangan, koordinator bidang bimbingan dan teknis (bimtek) serta koordinator bidang hukum. Muhammad Khoirul Anam dari Desa Tepian Makmur terpilih sebagai Ketua Paguyuban Air Minum Berbasis Masyarakat Kabupaten Kutai Timur (Pamas Kutim). Ia juga ditunjuk sebagai ketua formatur kepengurusan paguyuban.
Khoirul Anam menjelaskan, empat wakil ketua mewakili empat zona pengembangan PAMDES di kecamatan. Yakni, Wakil Ketua Zona I adalah Asmu'i meliputi Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Rantau Pulung dan Bengalon.
Wakil Ketua Zona II Arsuni, meliputi kawasan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang. Wakil Ketua Zona III dipegang Santoso meliputi Kongbeng, Telen, Muara Wahau dan Batu Ampar. Dan terakhir Wakil Ketua Zona IV yakni meliputi Sangkulirang, Kaliorang, Kaubun, Karangan dan Sandaran.
Pemkab Kutim selanjutnya bersiap menerapkan PAMDES di sejumlah desa yang telah dicanangkan dalam upaya swadaya ketersediaan air bersih di pelosok, sebagai tahap awalnya.
"PAMDES ini merupakan program pemerintah, jadi saya rasa target kita sudah jelas. Per tahun berapa desa yang akan selesai dan itu akan disesuaikan dengan anggaran yang ada,” jelas Ketua Pamas Kutim M Khoirul Anam.
Untuk tahun pertama, sentral pilot project akan dilaksanakan di Desa Tepian Makmur, Kecamatan Rantau Pulung. Didukung dari dana desa yang bersumber dari APBN sebesar Rp 600 juta. Adapun khusus kebutuhan dasar masyarakat sebesar kurang lebih Rp 460, ditambah usaha swadaya warga. Sisanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Khoirul menargetkan pembangunan PAMDES di Desa Tepian Makmur rampung Februari sampai Maret 2017 mendatang.