"Tahun ini, pada peringatan yang ke 19 tahun yakni 28 Desember 2016 juga diselenggarakan tradisi pesta tumpeng,” kata Candra.
Merdeka.com, Kutai Timur - Hiruk pikuk kegembiraan warga desa Mata Air, kecamatan Kaubun memang luar biasa. Hal ini terlihat dari kerukunan dan kekompakan warga setempat, saat merayakan hari jadi desa tersebut.
Meski dalam kondisi krisis keuangan, namun kegotongroyongan warga tetap terjalin dengan baik. Saat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19, warga desa Mata Air ramai-ramai membuat 19 tumpeng untuk merayakannya.
Tumpeng itu merupakan sumbangan berbagai pihak secara sukarela. Dari 12 Rukun Tetangga (RT) masing-masing membuat sau tumpeng. Kemudian 1 tumpeng dari Pemerintah Desa, 1 dari Karang Taruna Karya Etam, 1 dari Perkebunan Plasma, 1 dari Kelompok Usaha Bersama Mata Air Sejahtera, 1 sumbangan SDN 007, dan masyarakat lainnya.
“Peringatan HUT Desa di Desa Mata Air ini sudah menjadi tradisi sejak tahun ke 14 lalu. Tahun ini, pada peringatan yang ke 19 tahun yakni 28 Desember 2016 juga diselenggarakan tradisi pesta tumpeng,” kata Ketua Karang Taruna Karya Etam Candra Birawa, belum lama ini.
Pembuatan tumpeng tersebut katanya, sebagai ungkapan rasa syukur karena perjalanan Desa Mata Air terus berkesinambungan dengan kesejahteraan masyarakat. Peringatan HUT Desa juga dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, mulai Kepala Desa, perwakilan perusahaan dan tokoh agama serta pemuda setempat. Diramaikan dengan kesenian tari Bali, jaranan dan beberapa kesenian lainnya.
Kepala Desa Mata Air Puaedi mengaku bahagia warga desanya dapat hidup rukun berdampingan. Kendati saat ini pemerintah desa sedang mengalami krisis keuangan, namun dia mengaku senang karena program kegiatan pembangunan yang direncanakan masih tetap bisa berjalan.
“Semua kegiatan ini bisa berjalan berkat kerjasama seluruh masyarakat Desa Mata Air. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisi mensukseskan acara ini,” katanya.
Sementara itu Ketua Lembaga Pemangku Adat Sumarna menyampaikan rasa bangganya karena soliditas masyarakat terjalin dengan baik. Dia berharap ke depan acara syukuran HUT Desa bisa terus dilestarikan sebagai sebuah tradisi masyarakat. Kegiatan dimaksud terlaksana berkat adanya dana bantuan dari pemerintah desa dan sumbangan masyarakat.