"Meski kelelahan dalam perjalanan, namun berangsur-angsur mulai pulih dan langsung menjalankan ibadah di tanah suci," kata Husaini.
Merdeka.com, Kutai Timur - Jamaah calon haji (Calhaj) asal Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dari kelompok terbang (kloter) 12, gelombang kedua telah mendarat di Bandara International King Abdul Aziz, Jeddah dengan keadaan selamat. Sesuai jadwal perjalanan, rombongan tiba tepat pada pukul 18.30 waktu setempat.
Menurut laporan dari petugas haji daerah (via Whats App), Huzaini, para jamaah calhaj tiba di Jeddah setelah menempuh perjalanan udara dari embarkasi Balikpapan dan transit di Kota Padang, selanjutnya menuju Jeddah. Ketika tiba, para jamaah calhaj sebagian tampak kelelahan karena harus melakukan perjalanan yang cukup jauh.
“Melalui kesigapan tim kesehatan yang bersama-sama dengan rombongan, kelelahan jamaah bisa diatasi. Secara berangsur-angsur, kesehatan jamaah bis diatasi dengan bai," kata Husaini.
Setelah menunggu di ruang tunggu bandara, rombongan jamaah calhaj kloter 12 kemudian menuju pemondokan yang sudah disediakan di Kota Makkah. Pemondokan sendiri berada di sektor 2 Mahbas Jin dengan Arkan Bakkah Hotel sebagai tempat penginapan selama di Makkah.
Adapun jarak tempuh dari hotel tempat menginap menuju Masjidil Haram sejauh 4,4 kilometer (km) dengan waktu tempuh kurang lebih 9 menit (berdasarkan pantauan dari Google Maps). Dengan menggunakan Bus Sholawat yang stand by selama 24 jam dengan jumlah halte dan terminal transitnya 5 tempat di sekitar sektor tersebut.
Ditambahkan H Sofiansyah, Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), seluruh jamaah kloter 12, yakni Kabupaten Kutim, Berau, Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kota Balikpapan ditambah dari Kota Samarinda baru saja menunaikan ibadah umrah di Masjidil Haram.
“Semua rangkaian ibadah berjalan lancar dan sesuai jadwal yang diberikan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kemenag RI,” terang Sofiansyah.
Saat ini, di sekitar pemondokan wilayah Sektor 2 Mahbas Jin cuaca kisaran 45 derajat celcius. Tampak di luar pemondokan atau hotel, badai debu tengah menerjang dengan siklus yang sedang. Para jamaah yang tidak ada kepentingan atau hal yang tidak mendesak diimbau agar tidak bepergian keluar terlebih dulu. Jika cuaca sudah normal jamaah bisa keluar untuk melakukan kegiatan.