“75 persen di desa 25 persen pemerintahan, ini komitmen saya memberikan pelayanan terbaik, sebab masyarakat adalah bos-bos saya,” kata Ismunandar
Merdeka.com, Kutai Timur - Setelah sukses melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di wilayah pesisir seperti Kaubun, Karangan dan Sangkulirang, bupati Ismunandar dan istri Hj Encek UR Firgasih bergeser ke Kaliorang dan Bengalon. Di dua kecamatan ini pasangan suami istri ini juga menghadiri acara yang sama.
Meski di Kaliorang sehabis diguyur hujan deras, namun tak menyurutkan warga untuk berbondong-bondong hadir ke lokasi acara yang dipusatkan di lapangan sepakbola Kaliorang. Minggu (11/12/2016) lalu itu, warga kecamatan Kaliorang berkumpul di sana untuk berjumpa dengan orang nomor satu di Kutim bersama sang istri dan ingin mendengarkan tausiah ustadz Ahmad Habib Al-Habsyi dari Jakarta.
Dua tenda besar disulap jadi penangkal air hujan demi suksesnya kegiatan ini. Acara dibuka dengan penampilan musik rebana ibu-ibu pengajian dan anak-anak yang tergabung dalam kelompok musik majelis ta'lim perwakilan setempat. Bupati Ismunandar didampingi isteri Ny Encek UR Firgasih bersama ustad Ahmad Habib Al Habsyi disambut hangat masyarakat saat memasuki area acara.
Bupati Kutim Ismunandar saat berdialog di depan masyarakat Kaliorang menjelaskan alasan kenapa belakangan dirinya jarang ke Kaliorang. Menurut dia, hampir 10 bulan terakhir ia dan isteri atau dengan Wabup Kasmidi Bulang berkeliling mendatangi hampir semua desa.
“Hanya Desa Mangkalihat dan Sandaran belum. Saya suka datang ke desa-desa jadi tahu mengatasi persoalannya. 75 persen di desa 25 persen pemerintahan, ini komitmen saya memberikan pelayanan terbaik, sebab masyarakat adalah bos-bos saya. Tugas saya menyerap aspirasi bergerak dari desa ke desa," tambahnya yang disambut tepuk tangan undangan.
Ismu sengaja datang ke Kaliorang dan kecamatan lainnya dengan tujuan mengutarakan pembangunan jalan Kaliorang yang dalam waktu dekat akan ditingkatkan. Dia berharap Kaliorang dalam waktu tak lama lagi juga sudah dialiri sumber air bersih.
Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Kutim ini mengingatkan kepada para calon kepala desa untuk tidak berpolitik uang (money politic). Dia juga berharap agar pelaksanaan pesta demokrasi tingkat desa yang digelar serentak se-Kutim pada 20 Desember mendatang berjalan lancar, aman dan damai serta adil.
Ia mengajak kepada para calon kepala desa di kecamatan Kaliorang dan Bengalon untuk bersinergi dengan baik. Jika terpilih menjadi kades nantinya, hendaknya mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakatnya.
Sebelumnya, Camat Kaliorang Ika Yulia melaporkan bahwa Kaliorang adalah miniatur Indonesia. Mulai dari suku Jawa, Bugis, Toraja, hingga Bali ada di Kaliorang. Multi etnis dapat bermukim dan menghormati keberagaman budaya berbangsa. Tempat bersembahyang terbangun dengan baik, seperti masjid, gereja dan pura.
"Semua bersaudara sehingga merupakan cerminan kebhinekaan tunggal ika. Kita harapkan hidup rukun masyarakat di sini terus terjaga dengan baik, saling menghormati satu sama lainnya,” tegasnya.
Pihaknya siap menyukseskan pilkades serentak 20 Desember mendatang. Di Kaliorang ada 5 desa yang menggelar pesta demokrasi tingkat desa ini. Semua bakal calon (balon) kepala desa sudah mempersiapkan program pelaksanaan pembangunan desa sebelum pemungutan suara. Ika menambahkan ada 9 orang yang sudah terpilih sebagai calon. Saat ini seluruh calon tengah bersosialisasi menawarkan program serta visi dan misi menyukseskan Kutai Timur dengan program Gerbang Desa Madu (Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu).
Syahrial Amin salah satu calon kepala desa mengungkapkan siap memajukan Kaliorang lewat tenaganya. Dia mempunyai konsep membangun desa-desa yang sejalan dengan program pemerintah yaitu mandiri dan terpadu.
“Saya mengajak 1.712 pemilih bersama-sama memajukan insfrastruktur utama yaitu jalan transportasi mulus beraspal, fasilitas listrik dijadikan prioritas. Sektor ekonomi menggalang dana pelatihan untuk petani, UKM dan nelayan. Persiapan persuasif ke masyarakat memberikan arahan ke pemilih yang cerdas tidak lagi berharap dibayar. Kaliorang asal muasal dari transmigrasi, pemekaran dari Sangkulirang bisa mensukseskan Pilkades," ujarnya.
Sementara itu, kegiatan maulid nabi di Bengalon juga berjalan meriah. Di Masjid Jami Assalam. Sejak siang selepas zuhur, tempat acara sudah dipadati warga, area masjid pun terlihat penuh. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Quran.
Camat Bengalon Rudi Baswan dalam momen tersebut mengajak semua lapisan masyarakat untuk sama-sama menyambut pilkades serentak 20 Desember mendatang.
"Didepan bupati yang hadir di tengah Masjid Jami As Salam ini, saya menghimbau untuk menjaga pilkades dapat berjalan aman dan kondusif," jelasnya.
Rudi juga mengajak beberapa balon kepala desa untuk berdialog. Ada 11 desa di Bengalon yang menggelar pemilihan dengan jumlah 29 orang calon. Kegiatan kembali ditutup dengan ceramah agama oleh ustad Habib Ahmad Al Habsyi.