“Ini harus mendapat perhatian kita, jika tidak tidak bisa berfungsi maksimal seperti yang diharapkan masyarakat,” kata Oesman.
Merdeka.com, Kutai Timur - Kepedulian pemerintah untuk membangun fasilitas bertujuan baik. Tapi jika pembangunannya tak rampung dan terkesan dibiarkan, justru merugikan masyarakat.
Salah satunya adalah pembangunan bendungan di kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur yang memperoleh alokasi dana dari APBD Provinsi Kaltim. “Ini harus mendapat perhatian kita, jika tidak tidak bisa berfungsi maksimal seperti yang diharapkan masyarakat,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutim drh Oesman.
Dikatakan Oesman sudah lima tahun Waduk Kaliorang belum berfungsi, karena belum selesai dalam pembebasan lahan. Dijelaskan, sejak tahun 2012 lalu waduk ini masih dalam proses penentuan lokasi dan pengesahan amdal. Kadistan melihat kegiatan pembangunan bendungan ini bakal segera berfungsi jika ada kolaborasi dan kerjasama antara Pemprov dan Pemkab Kutim dalam program lanjutan. Agar irigasi itu dapat mengaliri sawah guna meningkatkan potensi lahan sarana prasarana pertanian dalam swasembada pangan.
“Waduk Kaliorang perlu dilanjutkan mengingat perannya sangat strategis untuk mengaliri sawah pertanian. Sementara ini waduk belum berfungsi maksimal karena masih terkendala pembebasan lahan. Pembangunan irigasi primernya belum bisa dilaksanakan karena harus melewati lahan masyarakat,” ucap Oesman.
Oesman menambahkan hanya Waduk di Kaubun yang kini mengaliri sawah petani. Namun karena produksi tadah hujannya terbatas maka hanya mengaliri beberapa lahan pertanian di sekitarnya. Berbeda jika Waduk Kaliorang berfungsi bisa mengaliri 1.000 hektare. Menurut dia, jika dilanjutkan tentunya juga membantu mengoptimalkan pencetakan sawah.
Seskab Irawansyah mengatakan ini menjadi masukan untuk pemerintah. Sehingga ke depan Waduk Kaliorang akan direncanakan siap fungsi dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Pemkab Kutim akan melaksanakan percepatan sesuai dengan domainnya.
“Memang diperlukan percepatan dan komitmen yang serius untuk membangun infrastruktur irigasi di Kutim,” kata Irawansyah.