1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Atasi kelangkaan LPG 3 kg, Pemkab minta tambah kuota 6.116 tabung

“Namun harus tetap dilakukan sidag bersama kepolisian dan meminta kepada distributor untuk mengawasi pangkalan yang ada,” kata Ismunandar.

Bupati Ismunandar (baju krem tengah) memimpin rapat terbatas membahas masalah kelangkaan tabung gas LPG 3 kg di pasaran dan meminta tambahan kuota menjelang lebaran mendatang. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Jum'at, 16 Juni 2017 06:26

Merdeka.com, Kutai Timur - Guna mengatasi terjadinya kelangkaan tabung Liquid Petroleum Gas (LPG) ukuran 3 kg, Pemkab Kutim meminta kepada PT Pertamina untuk menambah stok di pasaran di Kutim. Kendati demikian tetap akan dilakukan sidak, sehingga penggunaan tabung gas LPG itu tepat sasaran peruntukannya.

Hal itu terungkap dalam rapat terbatas di ruang kerja bupati Kutim Ismunandar, Kamis (15/6) kemarin. Pertemuan yang dipimpin langsung orang nomor satu di Kutim itu, diikuti Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Edward Azran, Kasatpol PP Arif Julianto, Pertamina, unsur kepolisian dan instansi terkait lainnya.

“Kita minta tambahan kuota ke Pertamina, agar menambah LPG lagi ke Kutim, guna mengantisipasi kelangkaan di pasaran. Namun harus tetap dilakukan sidah bersama dengan kepolisian dan meminta kepada distributor untuk mengawal dan mengawasi pangkalan yang ada,” tandas Ismunandar kepada peserta rapat.

Belakangan ini di pasaran terjadi kelangkaan tabung gas LPG ukuran 3 kg, sehingga Bupati Ismunandar langsung menggelar rapat terbatas membahas persoalan tersebut, dengan melibatkan instansi terkait. Bupati sangat konsen mengenai hal ini, lantaran menyangkut kehidupan masyarakat kecil.

Menurut mantan Sekretaris Kabupaten Kutim ini kelangkaan tabung gas LPG ukuran 3 kg ini lantaran masih kurang sosialisasi mengenai peruntukkannya, atau distribusinya yang salah. Dijelaskan, seharusnya LPG 3 kg ini diperuntukkan hanya bagi warga miskin atau berpenghasilan Rp 1,5 juta ke bawah.

“Karena LPG 3 kg ini bersubsidi makan diperuntukkan warga yang kurang mampu. Seharusnya warung-warung yang berpenghasilan besar tidak boleh menggunakan tabung gas LPG 3 kg tersebut,” kata Ismunandar.

Sedangkan Kadisperindag Kutim Edward Azran menambahkan, terjadinya kelangkaan tabung gas LPG 3 kg itu karena ketakutan warga kehabisan di pasaran, sehingga membeli lebih dari biasanya. Misalnya biasa hanya menggunakan 1 tabung, pada saat Ramadhan membeli 3 tabung.

Mengenai penambahan tabung gas LPG ke Kutim guna mengatasi kelangkaan tersebut, Edward mengatakan, hingga akhir bulan Ramadhan sudah menambah 10.946 tabung. Guna mengatasi kelangkaan 9 hari terkahir menjelang lebaran, akan ditambah lagi suplai sebanyak 6.116 tabung.

“Kelangkaan ini hanya karena ketakutan warga kehabisan stok di lapangan. Dengan terjadinya kelangkaan seperti itu, dikhawatirkan harga bisa melonjak dan masyarakat yang dirugikan,” kata Edward.

Mantan Asisten Administrasi Umum Sekab Kutim ini menambahkan adanya salah penggunaan oleh masyarakat, seperti diutarakan Bupati Ismunandar. Seharusnya tabung gas 3 kg ini diperuntukkan masyarakat kecil yang berpenghasilan Rp 1,5 juta ke bawah, tetapi ada juga kalangan lain seperti hotel disinyalir ada yang menggunakannya.


(AJ/AJ)
  1. Pemerintahan
  2. Ekonomi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA