1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Agustus, diharapkan Pelabuhan Kenyamukan sudah bisa beroperasi

“Intinya kota fokus menyelesaikan causeway sepanjang 500 meter dan dermaga yang jaraknya sekitar 50 meter harus dibenahi,” kata Kasmidi.

Wabup Kasmidi Bulang didampingi Plt Kepala Bappeda Sumarjana dan Kepala UPP Syahbandar Sangatta Jusmin ketika memimpin rapat membahas kelanjutan pembangunan pelabuhan Kenyamukan. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Kamis, 01 Juni 2017 13:47

Merdeka.com, Kutai Timur - Wakil Bupati (Wabup) Kasmidi Bulang mengharapkan, pada Agustus nanti pelabuhan Kenyamukan sudah bisa beroperasi untuk memberikan pelayanan kapal yang singgah di sana. Kendati saat ini masih terkendala penyelesaian jalur Causeway (penghubung sisi laut-darat) menuju Pelabuhan Kenyamukan sepanjang 500 meter.

Meski jalan pendekat ke Pelabuhan Kenyamukan telah selesai dikerjakan  TNI dan Dinas Pekerjaan Umum, causeway jadi masalah serius dengan pelaksanaan operasional nantinya. Walaupun diharapkan sebelum lebaran sudah bisa dilakukan operasional.

“Intinya kota fokus menyelesaikan causeway sepanajang 500 meter dan dermaga yang jaraknya sekitar 50 eter harus dibenahi semuanya. Sebab, kita targetnya mengejar jalur laut tol, kendaraan laut bisa melintasi dan bersandar di pelabuhan Kenyamukan. Namun kita juga harus menjaga lintasan causeway dari segi keamanan,” kata Kasmidi.

Hal itu terungkap dalam rapat lanjutan membahas mengenai percepatan pembangunan pelabuhan Kenyamukan yang akan dimanfaatkan sebagai jalur tol laut, di ruang Arau, kantor bupati, Rabu (31/5/2017) kemarin. Pertemuan itu juga dihadiri Plt Kepala Bappeda Kutim Sumarjana, Kabag Pembangunan Setkab Kutim Poniso Suryo Renggono, Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) Syahbandar Kelas II Sangatta Jusmin serta instansi teknis lainnya.

Yang menjadi kendala saat ini adalah, pembiayaan causeway itu melalui APBN. Diharapkan, anggaran itu bisa turun pada Agustus atau September, sehingga pengerjaannya bisa dikebut agar cepat rampung, namun harus tetap mementingkan kualitasnya, demi keamanan nantinya.

Apabila alokasi anggaran pusat tidak ada, Pemkab Kutim bisa mengalokasikan anggaran sekitar Rp 140 miliar yang sudah diusulkan dari keuangan daerah. “Pelabuhan ini menjadi perhatian khusus, agar tidak jalan di tempat, sambil melakukan lelang Agustus sudah bisa digunakan,” tegas Kasmidi.

Dijelaskan, dari usulan Rp 140 miliar itu merupakan laporan dari Bagian Pembangunan Setkab Kutim yang menjadi skala prioritas untuk penyelesaian pembangunan pelabuhan Kenyamukan. Menurut Kasmidi, jika tidak ada alokasi dana APBN, bisa ditutupi dengan APBD.

“Direncanakan awal Januari 2108 sudah bisa operasional pelabuhan Kenyamukan, sambil menunggu perizinan dari pusat,” katanya.

Sedangkan Kepala Unit Pelaksana Pelayaran (UPP) Syahbandar Kelas II Sangatta Jusmin menjelaskan, pihaknya sudah melaporkan ke pusat namun belum bisa menjamin, apakah Pelabuhan Kenyamukan bisa beroperasi pada Agustus atau September tahun ini. Meski Pelabuhan Sangatta tersebut merupakan salah satu prioritas dan dibuat rencana kerja pada 2017 dan 2018.

“Saya sudah kirim staff ke Jakarta membawa laporan mengenai hal ini. Apabila anggaran tidak turun tahun ini, ada kemungkinan bisa masuk alokasi proyek tahun depan. Kita berharap dana itu bisa segera turun dan langsung berkonsultasi dengan Dirjen Perhubungan terkait perizinan. Diharapkan, percepatan terkait izin bisa langsung turun dan pelabuhan ini segera difungsikan,” jelas Jusmin.

Yang ditakutkan menurut Jusmin, jika izin tidak keluar langsung melakukan operasional pelabuhan, imbasnya juga kepada Pemkab Kutim dan Syahbandar yang terkena nantinya. Namun apabila izin sudah keluar walaupun dana belum semuanya turun, proyek pengerasan jalan untuk kendaraan boleh melintas dan pelabuhan Kenyamukan otomatis bisa dimulai operasionalnya.

“Kita langsung bisa melakukan ujicoba pelabuhan, tetapi harus melihat aspek safety maupun keselamatan harus dioptimalkan. Jangan sampai terjadi sesuatu yang menimbulkan kerugian,” kata Jusmin.



(AJ/AJ)
  1. Infrastruktur
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA