"Insya Allah saya memperjuangkan dan mengakomodir aspirasi di beberapa desa Kecamatan Kaubun. Terutama menyangkut pasokan listrik,” kata Ismu.
Merdeka.com, Kutai Timur - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 hijriah di halaman Kantor Kecamatan Kaubun, Kamis (8/12) lalu terasa sangat spesial. Karena dihadiri langsung oleh Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunandar dan isteri yang juga Wakil Ketua DPRD Kutim Ny Encek UR Firgasih.
Bukan hanya itu, perhelatan syiar Islam juga mendatangkan penceramah kondang asal Jakarta, Ustadz Habib Ahmad Al Habsyi menjadi magnet tersendiri. Hal ini membuat para jamaah, mulai dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, agama terlihat tumpah ruah hingga keluar dari tempat acara.
Kegiatan islami ini digagas oleh PHBI dan majelis talim muslimat binaan bunda Ence UR Firgasih selaku pembina. Suasana tampak lebih syahdu dengan kehadiran penceramah Ustad Ahmad Al Habsyi yang didaulat memberikan tausiyah. Beberapa undangan juga turut hadir seperti Camat Kaubun Muhammad Amin, beserta jajaran Polsek, Koramil, dan beberapa perwakilan stake holder.
Pada kegiatan bertema “Dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kita Wujudkan Ketauladanan Hidup Rasulullah Dalam Sikap dan Perilaku Sehari-Hari" tersebut, Bupati mengaku akan terus mendukung suksesnya kegiatan pembangunan di Kaubun melalui program P3. Yakni pembangunan bidang “Pertanian, Perikanan dan Perkebunan”.
"Insya Allah saya memperjuangkan dan mengakomodir aspirasi di beberapa desa Kecamatan Kaubun. Terutama menyangkut pasokan listrik, termasuk kebutuhan dasar rumah tangga seperti pasokan air bersih. Alhamdulillah sejauh ini pihak perusahaan sekitar (Kaubun) siap mem-back up (mendukung)," terang Bupati Ismunandar dengan ramah dan senyum khas-nya sambil menyapa para jamaah.
Untuk membawa perubahan menuju masyarakat yang makmur artinya mendorong pedesaan punya nilai kualitas tinggi meningkatkan potensi yang ada di Kaubun. Kesempatan tersebut juga digunakan Ismu untuk mengingatkan pihak perusahaan agar lebih mengutamakan kepentingan masyarakat, di sekitar tempat perusahaan beroperasi. Dia meminta stake holder seperti perusahaan-perusahaan yang ada di Kaubun bisa diajak bekerja sama memberikan dana CSR membantu kegiatan warga.
Selain itu masyarakat juga diharapkan terus mendukung program pembangunan yang diusung pasangan Bupati dan Wabup Kutim melalui Gerbang Desa Madu (Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu). Ismu mengatakan siap menggelontorkan dana Rp 2 miliar setiap tahun buat desa di Kaubun. Untuk itu program pengembangkan sektor pertanian, perkebunan dan peternakan harus lebih maju.
Tak lupa ia juga memberikan arahan ke SKPD seperti Dinas Perkebunan dan Dinas Pertanian untuk ikut mengecek ke lokasi jika ada sesuatu yang membanggakan. Salah satunya seperti penemuan hasil karya dari beberapa karang taruna setempat tentang budi daya singkong gajah. Ini menandakan menjadi salah satu terobosan besar di sektor pertanian.
Orang nomor satu di Pemkab Kutim ini lantas mengajak masyarakat memaknai peringatan Maulid dengan cara meneladani sikap dan perilaku Nabi Muhammad SAW. Sehingga masyarakat Kaubun dapat terus menjaga kondusifitas daerah. Baik itu kerukunan antar umat beragama maupun suku. Terlebih masyarakat Kaubun warganya terdiri dari beragam suku.
“Damai itu indah, mari jaga silaturahmi sehingga roda pemerintah dapat tetap berjalan secara berkesinambungan dan kami (Bupati dan Wabup) dapat terus menjalankan tugas dengan amanah terus bekerja bagi masyarakat," tutur pucuk pimpinan di ‘gedung putih’ Pemkab Kutim ini.
Tak lupa para orang tua dan wali murid diminta untuk menyukseskan program pemberlakukan jam malam bagi anak usia sekolah mulai pukul 19.00-21.00 wita. Demi menghindarkan generasi muda di Kaubun dari hal-hal negative sehingga menjadi pemimpin yang baik.
Ustadz Habib Ahmad Al Habsyi dalam tausiyahnya turut menggemakan keteladanan Nabi Muhammad Saw dalam menyiarkan ajaran-ajaran Ukuah Islamiah sesuai petunjuk Allah SWT. Membangun akhlak dan mental yang baik kepada anak.
"Saya juga berpesan kepada anak-anak agar senantiasa berbakti kepada orang tua," imbuh ustad Habib Ahmad Al Habsyi.
Dia meminta ketaatan semua umat dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Demi tetap memelihara persatuan dan kesatuan, khususnya di Kutim. Dai kondang ini menyebut panggilan haji atau panggilan mati semuanya harus disyukuri. Sebab mencabut nyawa tidak berdasarkan abjat nama, siapa pun bisa duluan atau belakangan. Untuk itu berbuat kebaikan sebelum dipanggil Allah SWT. Memperbanyak istighfar dan mencontoh tauladan dan jiwa kebaikan Nabi Muhammad SAW.Tidak hanya itu, bahkan Habib Al Habsyi menggugah nurani pada jamaah dengan mengajak seluruh undangan untuk bershalawat.
Camat Kaubun Muhammad Amin menyampaikan terima kasih atas perhatian besar Pemkab Kutim terutama di Kecamatan Kaubun. Lewat program "Desa Madu" (mandiri dan terpadu). Menurutnya selama dua tahun dirinya mengabdi di Kaubun, program pembangunan sudah berjalan efektif didukung warga yang tersebar di 8 Desa. Seperti Desa Bumi Rapak, Bumi Etam, Bumi Jaya, Cipta Graha, Mata Air, Bukit Permata, Kadungan Jaya, dan Pengadaan Baru.
"Kegiatan Desa Mandu sudah sejalan dengan arahan bupati lewat peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDA) terutama di tingkat RT yang menjadi ujung tombak di desa-desa," terang Muhammad Amin.
Amin juga menambahkan di hadapan bupati, jika masyarakat Kaubun hingga saat ini hidup dalam harmonisasi keberagaman budaya. Tidak terjadi pertikaian SARA dan semua bersatu membangun Kaubun, sehingga dapat dijuluki "Indonesia Mini".