“Terima kasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta BKPRMI yang bekerja keras menghasilkan anak-anak yang hafal Alquran,” kata Mugeni.
Merdeka.com, Kutai Timur - Sebanyak 416 santri cilik yang sudah menyelesaikan studinya, diwisuda bersamaan di Gedung Serba Guna kawasan Bukit Pelangi. Kegiatan ini diharapkan memberikan dampak positif bagi perkembangan generasi penerus di masa mendatang.
Dari ratusan santri yang diwisuda tersebut, berdasarkan hasil penilaian, ada 10 santri terbaik yaitu, Aurelia Firda Nandira, Noor Anisa, Muhammad Ardian Saputra dari TK/TPA Al Qadar Mujur Jaya. Berikutnya Salwanisrina ME, Dinda Apridela dari TK/TPA dari Al Amin gang Seroni, Aisha TPA Alrahman Singga Gembara. Kemudian Muhammad Asfaru Syarif, Andi Yusuf Bahtiar dari TK/TPA Al Rohim Karya Etam, Syarlina Al Qubayah Bukit Pelangi, Nida Munira Al Rahman Singga Gembara.
Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Kabupaten Mugeni mengatakan, pembelajaran seperti ini (belajar Al-Quran) sejak dini harus terus dipertahankan dan diperjuangkan. Karena anak-anak penghafal Alquran adalah aset Kutim kedepan. Generasi yang berahlak dengan pondasi agama yang baik akan menjadi penerus estafet pembangunan Kutim 20 tahun ke depan.
“Yakin dengan pondasinya, pendidikan agama pasti kuat dengan sifat yang terpuji, Insya Allah. Terima kasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta BKPRMI yang sudah bekerja keras menghasilkan anak-anak yang hafal Alquran,” kata Mugeni yang mantan Kadis Sosial ini.
Dia menyebut Pemkab Kutim akan terus mengawal program ini hingga sukses dilaksanakan. Terkait masalah anggaran untuk penggajian serta insentif guru-guru TK/TPA. Sehingga siswa TK/TPA terus mendapatkan pengajaran dari tenaga pendidik.
Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berkeinginan, pembelajaran santri cilik di TK/TPA di seluruh Kutim untuk mewujudkan komitmen dan membumikan Alquran di tanah Kutim. Selain itu lembaga ini ingin mencetak para generasi muda yang mampu membaca dan menghafal kitab suci secara benar.
“Semakin bertambahnya unit TK/TPA yang ada di Kutim membuktikan semangat juang dari seluruh pihak dalam membumikan Alquran di Kutim,” kata Ketua DPD BKPRMI Kutim Arafah.
Dijelaskannya, wisuda santri dinilai berdasarkan munaqosyah (evaluasi) oleh tim penilai. Yaitu dengan mewajibkan para santri untuk mengkhatamkan Alquran minimal 16 juz. Menghafal ayat-ayat pendek minimal 20 surah. Nantinya pada tahun 2017 ada penetapan penilaian baru.
“Tahun 2017 lewat BKDRMI Provinsi Kalimatan Timur (Kaltim) menetapkan santri lulus khatam 30 juz dan hafal minimal satu juz yaitu Juz Ama. Jika (program) itu berjalan, maka tidak diragukan lagi dengan bacaan dan hafalan Alqurannya. Sehingga minimal anak-anak kita bisa jadi imam tarawih di Masjid terdekat di rumahnya,” jelasnya.
Sebelelumnya lagu Indonesia Raya dan Mars TK/TPA oleh santri TK/TPA Swarga Bara menjadi pembuka kegiatan tersebut. Dilanjutkan pembacaan ayat suci Alquran oleh santri TPA Nurilahi Fairuz. Dalam acara tersebut nampak hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Iman Hidayat, Kepala Kantor Kementerian Agama Kutim Ambo Tang, Ketua DPD BKPRMI Kutim Arafah, serta santri yang didampingi para orang tua.