“Excess Power berkekuatan 18 Mewagwatt ini akan kami maksimalkan dalam pasokan listrik untuk Kutim,” kata Puguh.
Merdeka.com, Kutai Timur - Setelah melakukan kerjasama dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC) untuk mengelola tenaga listrik lebih (excess power) dari perusahaan tambang batubara tersebut, PT PLN rayon Sangatta siap menyalurkan ke masyarakat. Sebelumnya, perusahaan BUMN itu meminta izin ke Pemkab Kutim untuk menentukan satuan harga dan perizinan.
Masalah itu terungkap saat rapat koordinasi antara PLN Bontang yang dipimpin manajer PT PLN Wilayah Kaltim dan Kaltara area Bontang Puguh Prijandoko belum lama ini. Rombongan tersebut diterima Asisten Perekonomian dan Pembangunan Seskab Rupiasnyah mewakili Bupati Ismunandar, di Ruang Ulin.
Puguh Prijandoko pada pertemuan ini memohon doa restu pemangku jabatan di lingkup Pemkab Kutim, karena pada Juni mendatang pihaknya bersama PT Kaltim Prima Coal (KPC) siap mengoperasikan tahap awal Excess Power (tenaga listrik lebih).
“Excess Power berkekuatan 18 Mewagwatt ini akan kami maksimalkan dalam pasokan listrik untuk Kutim. Didukung Juni mendatang kami juga ada mesin baru dalam jaringan tergabung dalam Sistem Mahakam. Misi PT PLN yaitu fokus seluruh masyarakat Kutim menikmati listrik. Kedatangan kami juga turut meminta bantuan Pemkab Kutim menentukan harga tarif listrik untuk pemasangan instalasi di rumah-rumah, jika PT PLN yang keluarkan dinilai mahal dan membebankan,” terang Puguh.
Diruang rapat yang juga dihadiri Kepala Bagian Pembangunan Setkab Kutim Poniso Suryo Renggono, Direktur PDAM Tirta Tuah Benua Kutim Aji Mirni Mawarni dan sejumlah undangan ini, Puguh menjelaskan tahun ini ada program 90 persen listrik ke desa-desa sekaligus melancarkan distribusi daya setrum di PDAM dan rumah sakit. Pasalnya di dua tempat ini pelayanan dan operasionalnya masih menggunakan genset berbahan bahar solar, jika jaringan padam. Disisi lain penggunaan solar sangat merugikan karena dinilai boros.
Puguh menambahkan PT PLN dalam hal ini juga membantu tambahan daya dan jaringan ke kawasan Pemkab Kutim di Bukit Pelangi. Maklum selama ini memang sebagian operasional kantor pemerintahan Pemkab Kutim menggunakan genset. Selain itu PLN juga berkordinasi terkait jaringan di jalur Sangkima dengan Dinas Kehutanan Provinsi. Hasilnya pemasangan jaringan siap dilaksanakan sambil menunggu kesepakatan dengan Balai Taman Nasional Kutai (TNK). Dilanjutkan penyambungan listrik ke PDAM Kabo dan Rumah Sakit Kudungga.
Sementara itu, Asisten Ekbang Rupiasnyah mengatakan Pemkab dalam hal ini merespon dan mendukung rencana PT PLN guna penambahan listrik. Untuk konsumsi dasar sehari-hari warga yang belum merasakan listrik. Dirinya mengaku secepatnya akan meneruskan informasi ini ke Bupati, agar selanjutnya terbit surat keputusan.
“Ini momen bagus, Excess Power bisa mengaliri listrik di tempat jauh sekalipun di kecamatan-kecamatan Kutim. Saya memberikan saran untuk Bagian Perlengkapan Setkab Kutim memberikan data lengkap ke PT PLN. Seperti Kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS) dan rumah sakit. Jika cuma mengandalkan genset tidak jaminan ketika ada gangguan, masalahnya ini pelayanan buat jiwa manusia,” tutupnya.