"Paskibraka Kutim pada HUT RI Ke 71 ini menampilkan formasi baru".
Merdeka.com, Kutai Timur - Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 71 di Kabupaten Kutai Timur kental dengan nuansa berbeda. Bupati Ismunandar untuk kali pertama menjadi inspektur upacara HUT RI dan membawakan sebuah lagu berjudul “ Indonesia Pusaka”. Satu hal lainnya yang membuat berbeda dari pelaksanaan upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia yakni pasukan pengibar duplikat bendera pusaka (Paskibraka) merah putih.
Paskibraka Kutim pada HUT RI Ke 71 ini menampilkan formasi baru. Jika formasi tahun-tahun sebelumnya pasukan memasuki lapangan upacara untuk mengibarkan bendera dari sayap kanan Kantor Bupati Kutim, kemudian setelah pengibaran keluar melalui sisi sayap kiri gedung. Maka untuk tahun ini, Paskibraka masuk dari sayap kanan gedung dan keluar melalui jalur awal yang sama.
Pasukan 45 yang diisi personel TNI dari Kodim 0909 Sangatta, Lanal Sangatta dan Polres Kutim, pada saat pengibaran sang merah putih juga tidak ditempatkan ditengah lapangan. Melainkan berbaris rapi disisi sayap kiri panggung utama bersama Danki Lettu Slamet Riyanto dari Kodim 0909 Sangatta. Alhasil inspektur upacara, undangan kehormatan serta peserta upacara hanya menyaksikan pasukan 17 dan 8 pengawal bendera merah putih yang melakukan rangkaian formasi barisan di lapangan.
Sebelumnya, saat memasuki arena upacara untuk menjemput duplikat bendera pusaka merah putih, derap langkah seluruh Paskibraka terasa menghipnotis para undangan dan peserta upacara. Betapa tidak, langkah teratur dan serempak menghentak sekaligus ayunan tangan yang seragam sukses ditampilkan seluruh personel Paskibraka. Lengkap dengan baju putih bersih khas Paskibraka dan seragam merah putih untuk pleton 45. Terdapat 12 personel Paskibraka putri mengenakan jilbab, termasuk pembawa bendera Ayu Andriani Rahas. Saat mulai pemisahan formasi barisan, seluruh peserta upacara dan undangan tampak saling berbisik seikit terkejut karena formasi yang ditampilkan sangat berbeda dari biasanya. Ditengah lapangan pasukan 8 berhasil melakukan pemisahan formasi unik sebelum pengibaran bendera.
Kendati angin bertiup sedikit kencang, namun secara umum proses pengibaran bendera berlangsung lancar tanpa kesalahan hingga sang merah putih berkibar diujung tiang tertinggi, yang sebelumnya dikibarkan oleh Wahyu Setiawan, Sopiansyah dan Abdul Hanafi di iringi lagu kebangsaan Indonesia Raya dan hormat dari seluruh peserta upacara.