1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Lahan padi dimonitor, jangan sampai beralih fungsi

"Kita lakukan pemetaan, jangan sampai lahan pertanian padi sawah beralih fungsi, karena menganggu upaya swasembada pangan," kata Ismunandar.

Bupati Ismunandar dan Pangdam VI Mulawarman Jhoni saat melakukan penanaman padi desa Sepaso, kecamatan Bengalon belum lama ini, guna mendukung program swasembada pangan. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Kamis, 22 September 2016 12:19

Merdeka.com, Kutai Timur - Gagasan Kodam VI Mulawarman melalui Kodim 0909/Sangatta yang melakukan penanaman padi serentak, mendapat respon positif Bupati Kutim Ismunandar. Orang nomor satu di Kutim ini menginginkan, tanaman padi sawah ini akan terus dimonitor dan dievaluasi, lantaran mampu mendukung upaya swasembada pangan di daerah ini.

Menurut Ismunandar, pemerintah juga akan melakukan pengawasan lahan pertanian di Kutai Timur, agar tidak beralih fungsi dengan melakukan pemetaan, pengelompokan jenis lahan pertanian dan perkebunan. "Kita akan melakukan pemetaan, jangan sampai lahan pertanian padi sawah beralih fungsi, sehingga akan menganggu upaya swasembada pangan," kata Ismunandar.

Dikatakan Ismu, penanaman padi serentak di kecamatan Bengalon dan beberapa kecamatan lain di Kutim, diharapkan mampu mendukung program ketahanan pangan secara nasional. Apalagi Kutim hampir rata-rata semua masyarakat dari berbagai kalangan sudah pasti mengomsumsi beras. Dengan adanya produk padi yang bayak, diharapkan mampun mencukupi kebutuhan masyarakat lokal.

Selama ini, kebutuhan beras di daerah ini sebagian dipasok dari luar daerah, seperti Sulawesi dan Surabaya. Jika penanaman padi serentak itu nanti berhasil, setidaknya mengurangi pasokan beras dari luar daerah.

Seperti diketahui, Senin (19/9) lalu, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Jhoni Lumban Tobing dan Bupati Ismunandar beserta jajarannya melakukan penanaman padi serentak di desa Sepaso, kecamatan Bengalon. Meski di tengah gerimis, jenderal bintang dua dan orang nomor satu di Kutim itu tak canggung masuk ke sawah untuk bercocok tanam padi. Adapun lahan pertanian yang ditanami padi seluas 30 hektare, dengan biaya cetak sawah sebesar Rp 475 juta.

Menurut Pangdam, penanaman padi dilaksanakan secara nasional. Untuk di Kaltim ada 10 Kodim yang mensukseskan penanaman padi sawah ini. Selama pelaksanaan berjalan, akan terus di evaluasi terutama menyangkut keterbatasan stok air yang dapat mengairi lahan persawahan.

Dijelaskan Pangdam, penanaman padi serentak merupakan program pemerintahan pusat melalui Kementerian Pertanian yang melibatkan unsur TNI dalam pelaksanaannya. Sehingga rekan-rekan TNI dalam hal ini jajaran Kodam VI Mulawarman turut mensukseskannya, termasuk jajaran Kodim 0909/Sangatta yang mendapat suport dari Pemkab Kutim.

Baca juga : Gerimis dan tanpa alas kaki, Pangdam dan bupati tanam padi serentak

(AJ/AJ)
  1. Info Kutai Timur
  2. Pertanian
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA