1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Izin eksploitasi belum ada, Pemkab dukung investasi ramah lingkungan

“Kami mengembangkan sektor perkebunan, pertanian dan perikanan agar mengurangi ketergantungan terhadap eksploitasi batubara," kata Ismunandar.

Salah satu tim yang melakukan ekspedisi ke karst Kutim beberapa waktu lalu, untuk melihat keindahan dan cagar alam tersebut. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Sabtu, 29 Oktober 2016 13:11

Merdeka.com, Kutai Timur - Bupati Ismunandar menegaskan, Pemkab Kutim di bawah kepemimpinannya dan Wabup Kasmidi Bulang memiliki komitmen besar dalam melaksanakan pembangunan yang memiliki keseimbangan serta pelestarian alam. Sebagai contoh pengembangan pembangkit listrik dengan bahan baku biomasa, yang dinilai ramah lingkungan serta ingin memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, yakni listrik.

“Kami juga ingin pengembangan sektor perkebunan, pertanian dan perikanan agar mengurangi ketergantungan terhadap eksploitasi batubara. Kemudian membuka investasi seluas-luasnya kepada investor untuk mengembangkan industri hilir dari aktivitas perkebunan dan pertanian,” tandas Ismunandar di sela-sela acara Musyawarah Cabang (Muscab) IV PPP di Hotel Victoria, Sangatta Utara, Kamis (27/10).

Pernyataan itu ia kemukakan untuk mengklarifikasi dan menepis berbagai isu bahwa bupati Ismunandar dan dan Wabup Kasmidi Bulang mendukung eksploitasi kawasan lindung karst di Kecamatan Bengalon untuk dijadikan pabrik semen. Pihaknya hanya mengkaji apakah rencana pembangunan pabrik semen itu diteruskan atau tidak.

“Pemkab hanya melakukan kajian, apakah program pembangunan pabrik semen itu diteruskan atau tidak,” tegas Ismu dihadapan puluhan elit politik diruangan tersebut.

Alasan dilaksanakannya diskusi ilmiah membahas lanjut tidaknya program pembangunan pabrik semen beberapa waktu lalu bukanlah fokus pada penerbitan izin eksploitasi. Pihaknya hanya menindak lanjuti Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang telah diterbitkan untuk PT Kobexindo sejak tahun 2003 atau 13 tahun lalu. Dia mengaku diskusi dan kajian sengaja dilakukan agar keluar rekomendasi lanjut atau tidaknya program dimaksud. Sebab menurutnya investor juga memerlukan kepastian hukum, sehingga iklim investasi di Kutim tetap berjalan kondusif.

Namun yang pasti dia menegaskan tidak pernah menandatangani izin apapun terkait eksploitasi kawasan karst untuk kebutuhan komersil. Justru komitmen “Ismu-KB” menurut Bupati adalah terus melaksanakan program pembangunan yang ramah lingkungan. Seperti memanfaatkan potensi perikanan dan kelautan yang belum tergarap maksimal. Selain terus mengembangkan sektor pertanian dalam arti luas yang telah lebih dulu dikembangkan.
“Kalau memiliki kebaikan demi kemaslahatan umat dan tidak merusak lingkungan maka tak masalah,” sebut Bupati.

(AJ/AJ)
  1. INVESTASI DAN KEUANGAN
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA