1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Bupati sampaikan progres pembangunan jelang HUT Kutim ke-17

“Bidang pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur telah dicapai kemajuan,” sebut Ismunandar.

Bupati Ismunandar ketika menyampaikan progres pembangunan dihadapan anggota DPRD Kutim dan sejumlah undangan lainnya pada sidang khusus memperingatai HUT Kutim ke-17. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Selasa, 11 Oktober 2016 22:59

Merdeka.com, Kutai Timur - Sehari sebelum puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kutim ke-17, Selasa (11/10), sejumlah acara digelar. Diantaranya sidang khusus yang digelar di ruang sidang utama DPRD Kutim, dipimpin langsung Ketuanya Mahyunadi, didampingi dua wakil ketua, yakni Yulianus Palangiran dan Encek UR Firgasih dan sebagian besar anggota dewan hadir.

Pada kesempatan itu, bupati menyampaikan pidato mengenai progress perkembangan pembangunan di Kutim selama setahun terakhir. Sidang yang juga dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) dan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta undangan itu, bupati Ismunandar menyebutkan berbagai peningkatan atau kemanjuan yang dialami di Kutim.

Meskipun kondisi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kutai Timur sedang krisis, namun ada beberapa kemajuan pembangunan yang berhasil dicapai.
Kemudian Ismu, panggilan mantan Sekkab Kutim ini, diantaranya, kemiskinan cenderung menurun setiap tahun. Persentase penduduk miskin pada tahun 2015 sekitar 8,67 persen cenderung menurun dibanding tahun 2014 sekitar 8,86 persen. Selanjutnya pencapaian angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 70,39 persen tahun 2014 menjadi 70,82 persen tahun 2015.

“Bidang pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur telah dicapai kemajuan. Baik dalam hal peningkatan dan pengembangan sarana serta prasarana pemerintahan maupun fasilitas pelayanan dasar masyarakat. Jaringan jalan dalam kondisi baik sepanjang 717,95 kilometer (km). Kondisi sedang sepanjang 377,80 km dan kondisi rusak sepanjang 228,02 km pada tahun 2015. Sehingga total keseluruhan panjang jalan (Kutim) adalah 1.323,77 km,” jelas Bupati dihadapan 34 anggota legislatif.

Selain itu, sambung Ismu, pembangunan di bidang pertanian dalam arti luas, pada sub sektor perkebunan kelapa sawit tetap menduduki sebagai komoditas utama dengan nilai produksi sebesar 6,2 juta ton dan nilai produktivitas sebesar 43.970,58 Kg/Ha di tahun 2015. Sedangkan untuk perkebunan rakyat, komoditas yang produktivitasnya meningkat adalah kelapa dengan nilai 538,99 Kg/Ha di tahun 2014 menjadi 635,85 Kg/Ha di tahun 2015.

Bidang keuangan Kabupaten Kutim pada tahun 2015 mendapatkan penilaian dari BPK (Badan Pemeriksa Kauangan) yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dan untuk target 2016 tetap mempertahankan penilaian tersebut. Di bidang perencanaan pembangunan daerah, Kabupaten Kutim juga berhasil menunjukan eksistensinya sebagai pemenang juara ke 3 tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam Anugrah Pangripta Nusantara 2016 terkait Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

"Kepada semua pihak, saya sampaikan penghargaan dan terimakasih atas dorongan, koreksi, kritik dan berharap agar hal tersebut menjadi bahan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan selama kurun waktu 4 tahun kedepan. Dirgahayu Kabupaten Kutai Timur ke-17. Dengan semangat kerja fokus dan tuntas, mari kita wujudkan kemandirian daerah Kutai Timur," ajak Ismu.

Pidato orang nomor satu di Pemkab Kutim ini ini didengarkan pula oleh Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), Sekretaris Kabupaten, Asisten Sekretaris Kabupaten serta Staf Ahli Bupati Kutim, TNI, Polri, serta Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkab Kutim. Kemudian Pimpinan Partai Politik, tokoh masyarakat, tokoh adat, alim ulama, perwakilan organisasi kemasyarakatan dan udangan lainnya.

Sebelumnya, Bupati menyampaikan pula bahwa HUT Kutim ke 17 kali ini dijadikan momen untuk melakukan retrospeksi serta sebagai sarana intropeksi diri agar pondasi yang telah dicanangkan oleh para pendahulu dapat dijadikan referensi dalam menjawab tantangan kedepan. Atas berbagai persoalan serta merancang formula masa depan yang lebih baik. Menurut Ismu, semua pihak wajib bersyukur atas karya dan prestasi pendahulu yang telah meletakkan dasar kuat dan mendapatkan hasil pembangunan yang baik. Sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Kutim.

"Pada periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kutim Tahun 2016-2021, kami berkomitmen untuk mulai merubah paradigma pembangunan. Diantaranya masyarakat dijadikan sebagai subyek pembanguanan, bukan menjadi obyek pembangunan. Menjadikan sektor agribisnis dan agroindustri sebagai tumpuan pembangunan. Desa membangun menjadi basis penguatan dan pemberdayaan desa dengan pendekatan partisipatif,” jelas Ismu lagi.

Seluruh masyarakat menyinergikan antara stakeholder pembangunan, baik dari akademis, bisnis, masyarakat maupun pemerintahan. Menjadikan kearifan lokal sebagai modal sosial yang berfungsi sebagai katalisator percepatan pembangunan.

(AJ/AJ)
  1. Peristiwa
  2. HUT KUTAI TIMUR
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA