“Setelah masuk nominator pemenang Anugerah Kabudayaan dan Penghargaan Maestro Seni Tradisi, kita wajib menyampaikan presentasi,” kata Ismunandar
Merdeka.com, Kutai Timur - Duet pemimpin Kutim Ismunandar dan Kasmidi Bulang (Ismu-KB), Kamis (27/4/2017) tadi melakukan presentasi tetang budaya tradisional Kutim, yang difokuskan budaya lom plai, dihadapan jajaran Kementerian Kebudayaan RI). Langkah itu sebagai tindaklanjut nominasi Kutim untuk anugerah kebudayaan.
Sebelumnya Kutim memperoleh undangan dari Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI), sehingga harus menyampaikan presentasi mengenai kebudayaan tradisional sebagai kearifan lokal.
“Kita memenuhi undangan untuk melakukan presentasi, setelah masuk nominator pemenang Anugerah Kabudayaan dan Penghargaan Maestro Seni Tradisi Kategori Pemerintah Daerah 2017,” kata Ismunandar yang dibenarkan Kasmidi Bulang.
Diruang presentasi Lantai 11, Gedung E, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bupati banyak menjelaskan potensi budaya tradisional asli dari Kutim. Tim yang dipimpin oleh Bupati dan Wabup ini menyertakan Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Iman Hidayat, Kadis Pariwisata Dwi Susilanto Gamawan, Mewakili Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kutim Padliansyah dan Hamdani, serta beberapa orang Anggota tim.
Presentasi Bupati merupakan giliran keempat, sebelumnya dari Kota Gorontalo, Kota Sawahlunto, Kota Banda Aceh. Kemudian disusul Kabupaten Wakatobi. Sementara nominator lain yakni Kabupaten Wonosobo tidak hadir. Presentasi disaksikan oleh Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud Nadjamuddin Ramli serta tim juri. Kali ini, Ismu yang menjabat Ketua Dewan Kesenian Daerah Kutim memaparkan berbagai potensi kesenian dan kebudayaan tradisi masyarakat pedalaman serta pesisir.
"Meliputi komitmen Pemkab Kutim dalam melestarikan kebudayaan daerah. Antara lain pelestarian cagar alam dan budaya. Hingga Pemkab mendukung dalam melestarikan pesta adat Kutai Pelas Tanah dan pesta adat Lom Plai yang mewakili kebudayaan suku Kutai dan Dayak (suku asli Kutim)," jelas Ismu.
Presentasi pasangan Ismu-KB sangat diapresiasi oleh jajaran Dirjen terkait. Sebab hanya Kabupaten Kutim yang pada ajang ini dikawal oleh sepasang kepala daerahnya. Sementara daerah lain hanya mendelegasikan Walikotanya atau Wakil Walikotanya saja serta Kepala Dinas.