Duta Wisata Kutim dinobatkan jadi duta wisata Kaltim

Merdeka.com, Kutai Timur - Pasangan Duta Pariwisata Kutim Syahab Azhar dan Puput Islamitha serta Putri Pariwisata Kutim Rina Christina yang mengikuti ajang serupa tingkat provinsi Kaltim, berhasil membawa nama baik daerah ini. Ketiganya dinobatkan sebagai Duta Pariwisata Kaltim dan Putri Pariwisata Kaltim 2016.

Pasangan duta pariwisata Kutim tahun 2016 itu menjadi kebanggaan masyarakat Kutim, lantaran mampu menyisihkan peserta dari kabupaten/kota lainnya, saat pelaksanaan grand final yang digelar di halaman Gedung Convention Hall, Jalan Wahid Hasyim I Samarinda, Sabtu 24 September malam. Demikian juga  putrid pariwisata Kutim juga dinobatkan menjadi Putri Pariwisata Kaltim.

“Kami bangga lantaran ketiganya mampu meraih juara pertama semuanya. Ini juga menjadi kebanggaan masyarakat Kutim,” kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kutim Sisilanto Dwi Gamawan menanggapi kemenangan tiga peserta dari Kutai Timur tersebut.

Pada penganugerahan Putri Pariwisata Kaltim, Christina Laws mengungguli 11 finalis Putri Pariwisata dari kabupaten/kota lainnya, minus kabupaten Mahulu lantaran tidak ada  perwakilan dalam ajang ini. Pada pendukung ketiganya langsung meluapkan kegembiraannya, karena memperoleh gelar yang menjadi kebanggaan bersama tersebut.

Detik-detik pengumuman Christina didapuk sebagai Putri Pariwisata Kaltim 2016 terbilang menegangkan. Pasalnya, perempuan yang masih duduk di bangku SMA itu harus bersaing dengan kandidat kuat lainnya seperti Putri Pariwisata Kota Bontang 2016, Anggrelia Anugrah dan Putri Pariwisata Balikpapan 2016 Shauma Dausi .

Begitu juga saat Syabab dan Puput dianugrahi selendang Duta Pariwisata Kaltim 2016. Sontak, pendukung dan kerabat yang turut menemani perjuangan ketiganya “meledak” menyambut kemenangan. Keduanya sukses atas pasangan Duta Pariwisata kabupaten/kota lain yang patut diperhitungkan, seperti Duta Pariwisata Balikpapan Reza Pahlevi -Syadira Firdauzy dan Wilson Simatupang-Shafira, Duta Pariwisata dari Kabupaten Kutai Kartanegara.