“Banyak beragam jenis olahan yang disajikan peserta. Lomba ini menjadi daya tarik pengunjung maupun dewan juri yang menilainya,” kata Saiful.
Merdeka.com, Kutai Timur - Sehari menjelang penutupan Pekan Raya Kutim (PRK) Expo 2016 di Gedung Graha Expo Center, Minggu (16/10/ lalu, sebagian peserta expo justru semangat. Pasalnya, mereka ikutserta lomba masak makanan dengan bahan baku dari singkong gajah.
Guna memperlancar lomba membuat bahan makanan dengan bahan baku singkong ini, pihak panitia menjali kerjasama dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC). Setidaknya ada 40 orang peserta dalam lomba mengolah makanan berbahan baku singkong tersebut, semuanya juga peserta expo.
Uniknya, setiap peserta diberi modal sebesar Rp 50 ribu untuk membeli bahan baku singkong atau tepung tapioka. Pada Sabtu (15/10) pagi, peserta diberikan modal untuk membeli bahan baku dan diolah menjadi makanan yang beragam dan enak untuk dinilai. Kemudian Minggu (16/10) sore harinya, semua hasil olahan makanan dari singkong dilombakan dan digelar di arena expo.
“Banyak beragam jenis olahan yang disajikan peserta. Semuanya cukup enak dan lezat. Sehingga lomba ini menjadi daya tarik pengunjung maupun dewan juri yang menilainya,” kata panitia pelaksana Saiful.
Dewan juri dari Tim Penggerak PKK Kutai Timur. Yang menghebohkan lagi, bupati Ismunandar dan istri yang juga Wakil Ketua DPRD Kutim Encek UR Firgasih juga ikut menjadi juri dan menilai semua makanan yang diolah peserta dengan bahan baku singkong tersebut. Saking menarik dan lezatnya makanan dari singkong itu, dewan juri sempat kebingungan untuk menentukan mana yang layak menjadi juara lomba tersebut.
Bukan itu saja. Unsure manajemen PT KPC juga dilibatkan ikut menilai dan menjadi dewan juri mengenai olahan makanan berbahan baku singkong tersebut. Puluhan makanan dengan berbagai bentuk dan rasa dicoba satu persatu. Para juri termasuk bupati mengaku sulit menentukan mana yang terenak, karena semua dirasa nikmat. "Semua enak-enak ini," kata Ismu yang langsung dibenarkan oleh sang isteri.
Usai mencicipi, tim juri lantas melakukan rekapitulasi jumlah nilai untuk setiap peserta. Peserta yang dinobatkan sebagai pemenang, panitia menyediakan hadiah pembinaan berupa uang Rp 1 juta hingga Rp 200 ribu. “Ini untuk memotivasi masyarakat, khususnya peserta agar lebih kreativ. Kita harapkan lomba masak berbahan baku singkong bisa dikembangkan lagi di masa mendatang,” kata Ismunandar.